
Ilustrasi- Buah sawit yang baru saja dipanen. FOTO: DOK
MOROWALI UTARA, METROSULA.NET- Klaim lahan yang terjadi di wilayah operasional salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Morowali Utara, yakni PT Agro Nusa Abadi (PT ANA) semakin massif. Bahkan, para oknum klaimer melakukannya secara terkoordinir dengan menggunakan cara-cara yang arogan dan mengarah ke premanisme.
Oknum klaimer tidak segan mengancam karyawan perusahaan dan petani plasma yang merupakan penduduk asli. Dalam menjalankan aksinya, para klaimer juga membawa senjata tajam, mengancam, serta melakukan perusakan terhadap aset-aset perusahaan.
Informasi yang diperoleh Metrosulawesi, Senin 3 Maret 2025, menyebutkan, pada peristiwa 17 Februari, ada oknum yang memaksa masuk kebun dengan cara merusak gembok portal. Kejadian dan tindakan serupa dilakukan oknum klaimer lain pada 19 Februari 2025. Tidak hanya merusak gembok, oknum klaimer bahkan merusak mobil bak sampah, dump truck serta merusak CCTV.
Tindakan-tindakan tersebut sudah dilaporkan Community Development Officer (CDO) PT ANA, Robby S Ugi. "Delapan orang kemudian diperiksa polisi. Namun mereka malah mengadu ke anggota dewan dan menuduh perusahaan melakukan kriminalisasi, kata Robby.
Padahal, para oknum klaimer terang-terangan melakukan pencurian buah sawit dari lahan perkebunan, baik kebun inti perusahaan maupun plasma masyarakat.
"Mereka memanen buah dari pohon sawit yang ditanam oleh PT ANA," ujar Robby.
Karena tak kunjung reda dan oknum klaimer cenderung semakin brutal, lanjut Robby, Koperasi Produsen Maju Bersama dari Desa Bungintimbe mendesak supaya aparat kepolisian bertindak tegas pada para klaimer yang meresahkan.
Pada 28 Februari 2025, mereka melakukan aksi demo di kantor pos polisi Petasia Timur dan kantor camat.(*)
LEAVE A REPLY