
Akademisi Universitas Tadulako (Untad), Dr Darwis.
PALU, METROSULAWESI.NET- Akademisi Universitas Tadulako (Untad), Dr Darwis meminta agar oligarki lokal di Morowali untuk tidak mengintervensi demokrasi lokal.
“Mereka seharusnya fokus saja urus usaha tambang, tidak perlu ikut campur politik. Apalagi ikut membackup pasangan calon tertentu,” kata dosen Fisip Universitas Tadulako itu.
“Perusahaan tambang, fokus saja urus tambang. Jangan ikut campur politik, apalagi sampai ikut membantu pasangan calon,” tambahnya.
Menurut Darwis, para oligarki lokal memiliki modal yang kuat untuk ikut intervensi pada pelaksanaan demokrasi lokal di Morowali berdampak buruk pada tumbuhnya demokrasi. “Inilah yang dapat menggerus kualitas demokrasi lokasi di Morowali,” katanya.
Seperti diketahui, Kantor KPU Morowali mengalami kebakaran. Beruntung hasil pilkada berhasil diselamatkan.
Meskipun sampai saat ini belum diketahui penyebab kebakaran, namun ada dugaan peristiwa itu terkait dengan keterlibatan oligarki lokal pada pilkada baru-baru ini.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Djoko Wienartono mengatakan, kebakaran yang terjadi di kantor KPU Morowali terjadi sekitar pukul 11.45 WITA pada Selasa 3 Desember 2024.
Ia mengatakan api yang menjalar sudah dapat dipadamkan sekitar pukul 12.05 WITA. Sementara itu, kata dia, untuk logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 berhasil diamankan.
Ia menerangkan untuk penyebab peristiwa kebakaran, masih dalam proses penyelidikan oleh Kepolisian Morowali (Polres Morowali). Pihaknya juga akan menginformasikan perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, menunjukkan kobaran api dengan cepat menjalar ke bagian atap gedung.
Nampak sejumlah petugas dengan sigap memindahkan logistik kotak suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang telah berada di dalam gudang KPU Morowali ke halaman depan.
Laporan yang diterima Antara di Palu, saat kebakaran terjadi, KPU Morowali sedang melaksanakan rapat bersama peserta pemilu sekitar pukul 10.00 WITA. Kemudian, pada pukul 11.45 WITA, terjadi mati lampu dan terdengar suara letupan di atas ruang kerja Ketua KPU.
Para peserta rapat mengevakuasi diri dan menemukan kobaran api di bagian belakang kantor. Kotak suara dan hasil rekapitulasi Pilkada dipindahkan ke area parkiran. Semua logistik berhasil diamankan.
Semua kotak suara dan logistik pemilu lainnya telah diamankan di area parkiran dengan penjagaan ketat oleh KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri.
Api berhasil dipadamkan sekitar 20 menit, oleh dua unit Damkar Pemkab Morowali dan satu unit water cannon Brimob Polda Sulteng. (din/ant)
LEAVE A REPLY