
Pengangkutan barang ekspor dan impor. (Foto: Istimewa)
PALU, METROSULAWESI.NET - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat besi dan baja masih berkontribusi besar terhadap ekspor dengan nilai US$1.187,71 juta atau 64,53 persen
“Selama November 2024, total ekspor senilai US$1.840,65 juta, naik US$95,95 juta atau naik 5,50 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary belum lama ini.
Sementara Tiongkok juga masih merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$771,63 juta atau 41,92 persen dari total nilai ekspor. Sedangkan pelabuhan Bahodopi berperan senilai US$1.723,94 juta atau 77,96 persen,” katanya.
“Selama Januari-November 2024, total nilai ekspor tercatat US$19.273,91 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$19.178,60 juta dan provinsi lain
sebesar US$95,31 juta,” ujarnya.
Berbeda dengan impor Sulteng, ia menyebut bahwa selama November 2024 senilai US$800,29 juta turun menjadi US$224,35 juta atau 21,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kontribusi terbesar impor berasal dari bahan bakar mineral senilai US$166,64 juta atau 20,82 persen dari total nilai impor,” terangnya.
Begitu pula nTiongkok merupakan negara asal impor terbesar senilai US$367,56 juta atau 45,93 persen dari total nilai impor. Sementara pelabuhan Morowali berperan senilai US$777,31 juta atau 97,13 persen
“Selama Januari hingga November 2024, total nilai impor tercatat US$9.880,47 juta di Provinsi Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Yusuf Bj
LEAVE A REPLY