Home Ekonomi Hilirisasi Industri Diharapkan Berdampak Peluang Usaha IKM

Hilirisasi Industri Diharapkan Berdampak Peluang Usaha IKM

184
0
Social Media Share
Hilirisasi Industri Diharapkan Berdampak Peluang Usaha IKM

Pembukaan FGD bertajuk Pengembangan Hilirisasi Industri Nikel dalam Kawasan Industri di Sulawesi Tengah, Selasa (3/12/2024). (Foto: Ist)

PALU, METROSULAWESI.NET - Hilirisasi industri diharapkan dapat mendorong pada pertumbuhan dan peluang usaha bagi industri kecil dan menengah (IKM) di daerah. 

Demikian antara lain dikemukakan Plh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sulteng Mira Yuliastuti dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Pengembangan Hilirisasi Industri Nikel dalam Kawasan Industri di Sulawesi Tengah, Selasa (3/12/2024).

Plh Kadis Perindag Sulteng Mira Yuliastuti mengatakan, FGD pengembangan hilirisasi industri bertujuan untuk mendorong para investor untuk mengembangkan smelter sehingga perekonomian lokal maupun nasional terus naik, dan meningkatkan PDRB secara siginifikan.

Selain itu, hilirisasi juga diharapkam akan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkontribusi pada perbaikan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Pemenuhan tenaga kerja bagi perusahaan asing maupun pokal yang akan dilatih dan dibina sehingga dapat menghasilkan tenaga ahlu baru yang profesional," kata Mira.

Mira juga mengatakan, hilirisasi yang terus dikembangkan saat ini diharapkan dapat mendorong peluang usaha bagi industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di daerah, khususnya Morowali dan Morowali Utara. Dimana perusahaan dapat bekerja sama dengan IKM dalam memproduksi produk akhir dari pengelolaamn nikel, misalnya industri sendok.

Menurut catatan Dinas Perindag Sulteng, target di tahun 2024 sebanyak 48 proyek smelter dibangun di Indonesia, sehingga bisa memberi nilai tambah. Indonesia memiliki cadabgan nikel sebanyak 21 juta ton yang bisa bertahan lebih dari 30 tahun.

Sebanyak 44 proyek smelter nikel yang telah beroperasi berlokasi di Banten, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. Sementara 17 smelter beroperasi di Sulawesi Tengah sampai dengan Maret 2024.

Saat ini beberapa produk hilirisasi nikel, menurut data BRIN yakni Staniless Steel, Baterai, Paduan Nikel, Serbuk Nikel, dam Senyawa Nikel. Hilirasi produk-produk itu masih dalam bentuk setengah jadi, atau belum sepenuhnya tuntas.

"Hilirisasi diketakan sudah sampai pada tahap akhir jika produk yang dihasilkam sudah berbentuk bahan jadi dan bisa langsung dinikmati oleh konsumen tanpa melalui proses lanjutan lagi," kata kata Mira Yuliastuti.

Reporter: Syahril Hantono