Home Ekonomi Industri Keuangan Non Bank Tunjukkan Kinerja Positif

Industri Keuangan Non Bank Tunjukkan Kinerja Positif

121
0
Social Media Share
Industri Keuangan Non Bank Tunjukkan Kinerja Positif

OJK. (Foto: Ist)

PALU, METROSULAWESI.NET - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat untuk perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulteng menunjukkan kinerja positif. 

Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Sulteng tumbuh positif dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp7,15 triliun meningkat 13,34 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 1,89 persen,” kata Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra belum lama ini. 

Begitu pula, kata dia, sektor dana pensiun yang juga menunjukkan pertumbuhan positif. Tercermin dari total aset tumbuh 5,34 persen (yoy) menjadi Rp104,81 miliar dan total investasi meningkat 5,22 persen menjadi Rp102,54 miliar.

“Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp509,43 miliar atau meningkat 59,03 persen (yoy) dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 159.167 rekening,” ujarnya. 

“Dengan tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian Pendanaan di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo (TWP90) berada pada angka 1,72 persen,” ujarnya menambahkan. 

Di sektor Pasar Modal, pertumbuhan investor di Sulawesi Tengah juga terus meningkat. Trcatat per 31 Januari 2025 ini terdapat 153.481 rekening investasi dengan pertumbuhan (yoy) mencapai 32,40 persen. 

“Share terbesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 118.466 rekening atau 77,19 persen dari keseluruhan rekening investasi di Sulawesi Tengah,” jelasnya. 

Sementara OJK terus memperkuat pengawasan dan pelindungan investor pasar modal, diantaranya melalui aplikasi OJK OSIDA PMDK (Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon) yang memanfaatkan Big Data Analytics Pasar Modal (BDA PM). 

“Pada saat peluncuran di Februari 2025, BDA PM telah mencakup informasi mengenai Investor Profile dan clustering Perusahaan Efek (PE),” tuturnya.

Reporter: Fikri Alihana 
Editor: Syahril Hantono

tengah 1