Home Opini Sulteng Butuh Pemimpin Yang Beriman Moderat, Pluralis dan Energik

Sulteng Butuh Pemimpin Yang Beriman Moderat, Pluralis dan Energik

Oleh: Dr.Mohsen Hasan Alhinduan,MA

366
0
Social Media Share
Sulteng Butuh Pemimpin Yang Beriman Moderat, Pluralis dan Energik

Dr.Mohsen Hasan Alhinduan,MA

MASYARAKAT Sulawesi Tengah (Sulteng) saat sekarang pada umumnya membutuhkan pemimpin yang mampu menginspirasi, toleran, moderat dan agamis, agar dapat ditauladani. Untuk menjadi pemimpin yang baik perlu mengembangkan skill ini.

Artikel ini sebagai masukan positif  Bagi calon pemimpin dimana saja terutama pemimpin kepala Daerah Sulawesi Tengah.

Penulis yang merupakan sahabat karib Ahmad Ali dan Abdulkarim Aljufri juga seperjuangan dalam Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia, pada kesempatan ini ingin menyampaikan beberapa ciri-ciri dan sifat pemimpin yang ideal antara lain:

Sifat Jujur (shidik)

Kejujuran (shidik) merupakan hal mendasar dan syarat mutlak bagi seorang pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin masa depan yang baik harus bisa memegang amanat yang harus dijalankan sebaik mungkin.

Dengan memiliki sifat jujur, maka struktur pemerintahan akan lebih kokoh dan dipercaya serta dapat bekerja dengan tenang dan damai. Sifat jujur juga yang menjadi kunci penting dalam mengembangkan sebuah pemerintahan.

Mempunyai Kreativitas Yang Tinggi

Di zaman sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, kita dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi. kebuntuan dalam sebuah pemerintahan seringkali ditemukan, untuk itu seorang pemimpin yang baik harus bisa mengatasi kebuntuan-kebuntuan  yang sedang dihadapi oleh lembaga pemerintahan dengan  jiwa kreatif nya

Tidak sekadar memberi perintah

Menjadi seorang pemimpin masa depan yang ideal, harus mampu memberi contoh kepada para bawahan menjadi qudwah hasanah. Menjadi suri tauladan anggota dalam berpikir  ke arah yang positif dan kreatif, memberi contoh tentang berperilaku baik dan bisa memberi inspirasi anggota tim agar bisa maksimal dalam menjalankan tugasnya. Pemimpin harus bisa mendidik, melatih, serta berkomunikasi secara efektif dan efisien. Menjadi mentor untuk para anggota, bukan hanya memberi instruksi, namun sabar dalam membimbing mereka.

Selalu Minta Masukan dan Tanggapan Tentang Pola Kepemimpinan

Saran dan tanggapan dari bawahan atau karyawan merupakan hal yang penting untuk menilai efektivitas dari kepemimpinan yang sedang di jalani. Maka tetap meminta kepada bawahan atau tim ahli untuk memberikan tanggapan dan masukan secara jujur tentang kepemimpinannya. Tanggapan dan  masukan yang diberikan oleh anggota akan memberikan perspektif lain untuk dijadikan sebagai referensi untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik.

Kemampuan Retorika (keahlian berbicara/komunikasi)

Seorang pemimpin harus bisa menguasai skill komunikasi yang baik agar bisa menyampaikan gagasan, pendapat ataupun ide dengan jelas. Bayangkan jika seorang pemimpin memiliki kemampuan komunikasi yang buruk, pasti para anggota/karyawan kebingungan dalam mencerna apa yang disampaikan, pada akhirnya orang-orang yang ia pimpin tidak akan maju.

Terbuka Dengan Ide-Ide dan Gagasan Baru

Seorang pemimpin masa depan yang ideal harus sadar bahwa perubahan selalu ada dihadapan mereka. Seorang pemimpin harus terbuka dengan ide-ide dan gagasan baru serta harus bisa berpikir alternatif dan juga kreatif. Ketika rapat misalnya, seorang pemimpin harus bisa mengakomodir ide dan gagasan yang dikeluarkan oleh para anggotanya karena setiap orang memiliki pemikiran yang unik dan beragam. untuk itu seorang pemimpin harus bisa mengamati perspektif unik dari timnya untuk kemudian dijadikan amunisi dalam meraih kesuksesan.

Memiliki Critical Thinking

Seorang pemimpin harus berpikir kritis agar bisa berpikir secara logis dan mendalam sebelum akhirnya ia memberi keputusan yang paling tepat untuk departemen-departemennya.

Mengutamakan kepentingan Rakyat dari pada kepentingan dirinya sendiri

Pada umumnya seorang pemimpin mengutamakan kepentingan diri dan keluarganya daripada kepentingan rakyatnya yang berakibat ketidakpedulian rakyat terhadap pemimpinnya dan daerah yang dipimpinnya menjadi kurang stabil.

Menetapkan Visi dan Misi.

Membuat Rencana dan Strategi.Mengarahkan dan Mengkoordinasi Tim.Membuat Keputusan yang Tepat.Mengatasi Konflik dan Evaluasi dan Refleksi.

Jabatan Adalah Titipan Dan Amanah

Jabatan/kepemimpinan bukan keistimewaan tapi tanggung jawab, ia bukan fasilitas tapi pengorbanan, ia bukan leha-leha tapi kerja keras, ia juga bukan kesewenangan bertindak tapi kewenangan melayani, ia adalah pelopor keteladanan berbuat.Jabatan juga merupakan sebuah amanah dari negara yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,serta mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakannya.

Pemimpin Dituntut Pertanggung Jawabannya

Sebuah pesan penting dari Rasulullah saw selalu menekankan bagi seorang pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.

Seorang Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah  pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya.

Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut.

Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut. "Aku menduga Ibnu 'Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya (H.R. Bukhori).

Sebagai penutup pernah sekali Ahmad Ali menyampaikan kepada penulis dan menegaskan, keputusannya untuk maju pada kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Sulteng tahun ini bukan untuk memperkaya diri. “Majunya saya sebagai calon gubernur bukan untuk memperkaya diri saya,” kata Ahmad Ali

Pada saat itu penulis ingat dan selalu mengajak saudara-saudara khususnya masyarakat Sulawesi Tengah mendoakan semoga Allah Swt memberi taufik dan inayatNya, serta semoga Allah swt memberikan kelancaran perjalanan mereka untuk membuat Sulawesi Tengah menjadi simbol “ Mutiara Di Katulistiwa “  Amin Yaa Rabbal Alamin.

*) Penulis adalah Direktur Islamic Studies & Arabiah Jakarta)