
MASJID RAYA - Tampak desain Masjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah yang sedang tahap pembangunan. (Foto: Ist)
PALU, METROSULAWESI.NET - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi perhatian khusus dalam memantau pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulteng di Palu.
Pembangunan yang saat ini dikebut agar secepatnya selesai jadi perhatian khusus bagi KPK. Dit. Korsup Wilayah IV KPK, Iwan Lesmana, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan tanpa mengurangi kualitas.
“Kami juga mengingatkan agar dalam setiap adendum maupun proses perencanaan ulang, konsultan selalu dilibatkan secara aktif. Ini penting untuk menjaga akuntabilitas dan kualitas pekerjaan," tegas Iwan saat rapat koordinasi pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, baru-baru ini.
Kata dia, KPK ikut mendorong agar percepatan dilakukan, termasuk menemukan solusi atas kekosongan konsultan pengawas. Keberlanjutan pengawasan sangat krusial demi menghindari potensi penyimpangan dan memastikan proyek berjalan sesuai target.
Diberitakan, pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah ditargetkan selesai pada 30 April 2025. Target ini ditetapkan sebagai upaya untuk memastikan proyek strategis tersebut dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Hal ini terungkap saat rapat koordinasi pembangunan Masjid Raya. Dalam rapat tersebut dibahas berbagai tantangan yang sedang dihadapi proyek, termasuk kekosongan pengawasan/manajemen konstruksi dan masalah teknis lainnya.
Selain itu, proyek ini juga menghadapi tantangan berupa perubahan spesifikasi teknis dan volume pekerjaan akibat penyesuaian kondisi lapangan. Perubahan ini memerlukan negosiasi ulang mengenai harga satuan antara penyedia jasa dan Panitia Peneliti Pelaksana Kontrak, namun hingga saat ini belum tercapai kesepakatan.
PPK Pembangunan Masjid Raya, Teguh Haryono, menjelaskan pihaknya telah mengirim surat resmi kepada PT. Yodya Karya pada 7 Januari 2024 untuk meminta tindak lanjut terkait kontrak pengawasan.
“Kami juga sedang mengupayakan langkah-langkah percepatan pekerjaan di lapangan sambil tetap mencari solusi atas masalah teknis dan negosiasi harga,” ungkapnya.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj
LEAVE A REPLY