Home Opini Ahmad Ali dan Penjaga Amanah

Ahmad Ali dan Penjaga Amanah

Oleh Afifah Ghita Shafwah

427
0
Social Media Share
Ahmad Ali dan Penjaga Amanah

Calon Gubernur Sulteng, H Ahmad Ali menemui pedagang di Pasar Simpong, Luwuk.

Dalam politik, strategi sangat penting. Seringkali, kemenangan dicapai melalui tindakan yang teliti, teliti lagi, dan tidak menentu. Ini adalah gerakan yang disebut sebagai "langkah kuda". Ini mungkin tampak tidak biasa, tetapi pada akhirnya memiliki dampak besar. Ahmad Ali, seorang politisi terkenal, sangat memahami cara menggunakan strategi ini selama karier politiknya. Sekarang, dia mengambil langkah kuda itu saat mencalonkan diri sebagai gubernur Sulawesi Tengah 2024-2029.

Di dunia politik, Ahmad Ali bukanlah orang baru. Dia telah belajar banyak tentang kebutuhan dan keinginan orang di Sulawesi Tengah selama dua periode menjadi anggota DPR RI. Sebagai politisi nasional, Ahmad Ali telah menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan kekuatan politiknya dan jaringannya untuk kepentingan rakyat. Selama sepuluh tahun memimpin Fraksi Partai Nasdem di DPR, ia menunjukkan kemampuan untuk menggerakkan fraksi, membentuk visi bersama, dan memenangkan berbagai pertempuran politik penting.

Meskipun demikian, Ahmad Ali bukan hanya seorang politisi. Ia telah berhasil sebagai pengusaha sebelum terjun ke dunia politik. Dia tidak hanya memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh penting di Sulawesi Tengah, tetapi juga memperoleh pemahaman yang kuat tentang kebutuhan ekonomi masyarakat. Pengalaman ini memberinya pandangan yang lebih luas tentang cara membangun Sulawesi Tengah dari sudut pandang pemerintahan dan kewirausahaan, serta ekonomi.

Ahmad Ali dikenal sebagai sosok yang dermawan di luar karir politik dan bisnisnya. Dia telah lama terlibat dalam berbagai kegiatan sosial yang memengaruhi kehidupan masyarakat, dan kepeduliannya terhadap masyarakat bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Tengah, Ahmad Ali sangat aktif dalam kegiatan keagamaan dan membantu para imam dan pegawai syara. Memberangkatkan mereka untuk menunaikan ibadah umrah adalah salah satu inisiatifnya yang paling berkesan; ini menunjukkan kepeduliannya terhadap mereka yang bekerja untuk menjaga syiar Islam.

Selain itu, sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Tadulako, Ahmad Ali juga menjadi figur penting dalam dunia pendidikan. Dalam posisi ini, ia aktif membantu kemajuan pendidikan tinggi di Sulawesi Tengah, termasuk dengan memberikan beasiswa kepada anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ini adalah bagian dari tujuannya untuk menghasilkan generasi muda Sulawesi Tengah yang cerdas dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam pencalonannya sebagai gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali membawa visi besar yang ia sebut sebagai "Harapan Baru Sulawesi Tengah." Tagline ini merupakan simbol dari tindakan yang ia rencanakan untuk membawa perubahan besar bagi provinsi tersebut. Ahmad Ali menyadari bahwa metode konvensional tidak dapat digunakan untuk mencapai perubahan signifikan. Strategi yang matang, perencanaan yang cermat, dan keberanian untuk membuat keputusan yang benar, meskipun tidak populer, diperlukan.

Kesejahteraan petani, nelayan, dan buruh—tiga kelompok yang sangat penting bagi ekonomi Sulawesi Tengah—adalah salah satu prioritas Ahmad Ali. Ia merancang berbagai kebijakan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat dalam konteks pembangunan ekonomi lokal. Dengan pengalamannya sebagai pengusaha yang sukses, Ahmad Ali memahami dengan baik bagaimana menciptakan nilai tambah dari industri-industri ini. Langkah-langkah konkrit yang akan ia terapkan termasuk subsidi pupuk, modernisasi alat tangkap, dan pelatihan keterampilan bagi buruh.

Ahmad Ali berkomitmen untuk memberikan jaminan sosial kepada semua orang di Sulawesi Tengah dalam upaya mewujudkan negara yang makmur dan adil. Dia ingin memastikan bahwa tidak ada orang di Sulawesi Tengah yang terpinggirkan dari layanan kesehatan karena alasan ekonomi melalui program BPJS Kesehatan yang gratis. Ini adalah bagian dari visi besar Ahmad Ali untuk membangun provinsi yang berkeadilan sosial, bukan hanya kampanye populis.

Ahmad Ali berencana untuk memperluas cakupan BPJS Ketenagakerjaan untuk mencakup lebih banyak karyawan, termasuk di sektor informal. Menurutnya, setiap pekerja, apapun bidangnya, harus memiliki jaminan ketenagakerjaan. Ahmad Ali berharap jaminan ini akan memberikan rasa aman kepada karyawan sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan produktif.

Sebagai seorang politisi yang telah berkhidmat selama lebih dari dua puluh tahun, Ahmad Ali sangat memahami konsep amanah yang menyertai kekuasaan. Ia tidak mencari jabatan untuk keuntungan pribadi; sebaliknya, ia mencari jabatan untuk mencapai tujuan jangka panjang untuk Sulawesi Tengah. Dia selalu berfokus pada kebutuhan dan keinginan masyarakat dalam setiap langkahnya. Akibatnya, ia dengan rendah hati mengharapkan amanah dari rakyat Sulawesi Tengah untuk memimpin provinsi ini menuju masa depan yang lebih baik.

Ahmad Ali berjanji akan memimpin pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik jika dia dipilih untuk memimpin Sulawesi Tengah. Ia akan mendorong seluruh bagian pemerintahan untuk bekerja keras untuk mewujudkan visi "Harapan Baru Sulawesi Tengah", yang berfokus pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Ahmad Ali adalah orang yang menyadari bahwa langkah-langkah konvensional tidak selalu membawa perubahan besar. Ia telah menyiapkan jalan bagi Sulawesi Tengah untuk maju, meninggalkan ketertinggalan, dan mengejar provinsi lain yang lebih maju dengan menggunakan strategi "langkah kuda" yang teliti dan pertimbangan yang matang.

Ahmad Ali siap mengubah masa depan Sulawesi Tengah dengan pengalaman, jaringan politik yang kuat, dan kepedulian yang tulus. Di bawah kepemimpinannya, Sulawesi Tengah akan makmur, berkelanjutan, dan mandiri. Yang terpenting, setiap tindakannya akan selalu didasarkan pada kepercayaan rakyat Sulawesi Tengah, yang akan dia jaga dengan sepenuh hati. (*)

tengah 1