Home Ekonomi Berminat? Ada Peluang Investasi Kelapa dengan Skema Kemitraan di Sulbar

Berminat? Ada Peluang Investasi Kelapa dengan Skema Kemitraan di Sulbar

88
0
Social Media Share
Berminat? Ada Peluang Investasi Kelapa  dengan Skema Kemitraan di Sulbar

Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Triwulan II tahun 2025 di Aula Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (15/5). ANTARA/HO/Diskominfo Sulbar

MAMUJU, METROSULAWESI.NET- Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga menawarkan peluang investasi komoditas kelapa kepada sejumlah pengusaha melalui skema kemitraan langsung bersama petani.

"Kami telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha dan mereka tertarik berinvestasi komoditas kelapa di Sulbar," kata Salim Mengga, usai menerima audiensi sejumlah pengusaha di Palu Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis.

Kehadiran Wagub Sulbar di Kota Palu tersebut dalam rangka menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Triwulan II tahun 2025 yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) di Aula Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah.

Kegiatan itu dihadiri perwakilan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dari kawasan Sulampua.

Pertemuan Wagub dengan sejumlah pengusaha tersebut membahas peluang investasi komoditas kelapa di Sulbar dengan skema kemitraan langsung bersama petani.

"Model kemitraan yang ditawarkan investor cukup menarik. Mereka bakal menyediakan bibit kemudian ditanam di lahan milik petani, lalu hasil panennya dibeli kembali untuk diolah dan diekspor. Bahkan, pabrik pengolahannya rencananya akan dibangun langsung di Sulbar," terang Salim Mengga.

Wagub menyampaikan, potensi kelapa di Sulbar cukup besar namun belum tergarap maksimal.

"Petani biasanya hanya mengolah hasil panen menjadi kopra atau minyak goreng tradisional. Itu pun masih dikirim dalam bentuk mentah ke luar daerah, seperti Surabaya dan Makassar," ujar Salim Mengga.

Sehingga lanjut Salim Mengga, dengan masuknya investor tersebut, membawa harapan baru bagi pengembangan kelapa di Sulbar.

Kehadiran pengusaha yang ingin berinvestasi di Sulbar tambah Salim Mengga, juga bisa menjadi solusi membuka lapangan kerja sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Dampaknya juga bisa meluas, rantai distribusi dipangkas karena perusahaan langsung terhubung ke petani serta harganya mengikuti mekanisme pasar dan bukan lagi permainan tengkulak," jelas Salim Mengga.

Dua daerah yang jadi fokus awal kemitraan adalah Kabupaten Polewali Mandar dan Majene.

"Survei awal menunjukkan kedua wilayah itu punya potensi besar, mulai dari luas lahan, jumlah petani hingga kesiapan infrastruktur," kata Salim Mengga. (ant)

tengah 1