PALU, METROSULAWESI.NET - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S. Budiman menguraikan hingga saat ini untuk perekonomian tumbuh baik atau masih menguat di angka 5,11 persen.

“Indikator-indikator terkini pun menunjukkan sesuai dengan proyeksi kami di angka 4,7 sampai 5,5 persen di tahun 2024 ini. Jumlah inflasi 2 setengah persen plus minus 1 persen,“ urainya, Rabu, 24 Juli 2024.

Sedangkan dalam target akhir tahun, ia mengaku bahwa perekonomian Indonesia akan berada lebih kurang pada titik aman. Sementara untuk cadangan devisa 140,23 US Dollar atau cukup tiga bulan impor.

“Rata-rata pasar hanya perlu tiga bulan, kemudian dari sisi stabilitas keuangan juga terjaga baik, likuiditas, sektor ketahanan perbankan, dan termasuk pertumbuhan kredit,” katanya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia adalah instansi yang bertugas untuk mencapai stabilitas nilai rupiah. Selain itu, memelihara stabilitas sistem pembayaran dan menjaga sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

“Sehingga kami punya yang namanya bauran kebijakan, tidak hanya di moneter di sisi pembayaran, tapi juga ada yang terkait dengan membangun untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan hijau,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah memiliki potensi yang luar biasa untuk terus berkembang dan berkontribusi secara signifikan bagi perekonomian Nasional.

“Sulawesi Tengah yang dikenal sebagai ‘Negeri Seribu Megalit’, namun saya rasa julukan ini juga bisa dilengkapi menjadi ‘Negeri Seribu Potensi’ apabila kita melihat kembali begitu besarnya potensi yang dapat dikembangkan di daerah ini,” ujarnya.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi, ia menyampaikan Bank Indonesia terus siap menjadi mitra Pemerintah Daerah. Pada saat ini Bank Indonesia juga melakukan upaya untuk secara sistematis bisa menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

“Selain itu, melalui upaya bersama transformasi Indonesia menuju ekonomi yang bersumber pada industri manufaktur yang bernilai tambah dan terintegrasi secara nasional,” paparnya.

Adapula ekonomi yang terdiversifikasi dengan sumber pertumbuhan dari sektor jasa-jasa (seperti kegiatan pariwisata), dan mendapatkan manfaat dari pengembangan ekonomi dan keuangan digital (EKD), serta ekonomi hijau.

“Terakhir, kami mengajak mari kita teruskan dan perkuat sinergi dalam mengawal perekonomian khususnya Sulawesi Tengah,” ucapnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Syahril Hantono