
Direktur RSUD Undata, drg Herry Mulyadi. (Foto: METROSULAWESI/ Michael Simanjuntak)
PALU, METROSULAWESI.NET - Direktur RSUD Undata, drg Herry Mulyadi, memastikan layanan clipping aneurysma dan neurendoevaskuler akan berlanjut pasca pelaksanaan operasi perdana di Palu, pada Kamis, 6 Februari 2025.
"Insya Allah, dokter yang kami miliki sudah bisa laksanakan. Memang kalau perdana selalu didampingi. Begitu juga lalu yang layanan jantung, sempat ada yang ragukan," ujar Herry di Palu, Jumat, 7 Februari.
Dia mengharapkan dukungan semua pihak, khususnya dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Herry mengucapkan terima kasih untuk Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) yang telah memberikan pendampingan layanan clipping aneurysma dan neurendoevaskuler.
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, didampingi jajaran telah meninjau pelaksanaan layanan tersebut pada Jumat, 7 Februari 2025.
Kata Menkes, kunjungannya menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan penyakit stroke dan komplikasi aneurisma.
"Stroke merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia," ungkap Budi Sadikin.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, sepanjang 2024 tercatat sekitar 3.000 penderita meninggal akibat stroke, menjadikannya sebagai penyebab kematian utama setelah kanker dan penyakit jantung.
Salah satu komplikasi serius dari stroke adalah aneurisma, yakni pelemahan dan penggelembungan dinding pembuluh darah yang berisiko pecah dan berakibat fatal.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

LEAVE A REPLY