
Yudiawati V. Windarrussliana. (Foto: METROSULAWESI/ Michael Simanjuntak)
PALU, METROSULAWESI.NET - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarrussliana, mengatakan konsep kurikulum merdeka sebenarya baik. Namun kata dia, pengimplementasiannya masih mengalami kendala, salah satunya SDM.
"Masih perlu peningkatan terkait sumber daya. Bukan hanya manusianya, namun juga teknologi. Di Sulawesi Tengah masih ada sekitar 8 kecamatan yang belum bisa akses internet, padahal pada tiap kecamatan ada SMA, SMP, SD dan PAUD," ucap Yudiawati saat kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Hasil Refleksi 2023/2024 di Palu, baru-baru ini.
Kata dia, pendidik dipaksa belajar di Platform Mereka Mengajar (PMM), tapi tidak tersedia sarana di daerah. Namun Yudiawati tetap optimis dan menjadikan itu sebuah tantangan.
"Kita tetap optimis serta harus belajar dan terus belajar menghadapi tantangan tersebut," ujarnya
Kedepan kata Yudiawati, pihaknya akan terus berupaya untuk mendorong inovasi pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan abad 21, serta memperkuat kompetensi guru dan manajemen sekolah dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.
Dari pendampingan IKM diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Tengah. Dengan semakin bertambahnya pelaksana IKM, kualitas pembelajaran semakin baik dan siswa mampu mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Adapun materi dalam pendampingan IKM meliputi perencanaan pembelajaran satuan pendidikan, pembelajaran terdiferensiasi, asesmen pembelajaran, dan projek profil pelajar Pancasila.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

LEAVE A REPLY