
Asrul Ahmad. (Foto: METROSULAWESI/ Michael Simanjuntak)
PALU, METROSULAWESI.NET - Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Asrul Ahmad, mengatakan GSS atau Gerakan Sekolah Sehat merupakan program yang telah lama ada di satuan pendidikan. Namun saat ini, program tersebut direvitalisasi dari yang dulunya bernama UKS.
"Kita harapkan program sekolah sehat yang ada di satuan pendidikan bisa lebih maksimal, dan programnya bisa menjadi pembiasaan. Jangan hanya melakukan program sekolah sehat cuma ditampilannya saja," ujarnya saat Refleksi dan Penyusunan Praktik baik Implementasi GSS di Satuan Pendidikan Binaan, selama tiga hari, 18 hingga 20 Oktober 2024.
Kata Asrul, GSS yang diharapkan adalah satuan pendidikan yang ramah terhadap peserta didik, dan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan peserta didik.
Asrul optimis dengan upaya bersama dalam melakukan revitalisasi, program GSS akan mengubah kebiasaan di satuan pendidikan, baik itu sehat gizi, kebiasaan peserta didik untuk membawa tumbler ke sekolah dan juga sehat Fisik.
"Secara bersama-sama, mari kita perbaiki, tentunya untuk hasil yang kita harapkan program sekolah sehat bisa diimplementasikan di satuan pendidikan secara utuh," katanya.
Kedepan, ia berharap melalui GSS ini satuan pendidikan bisa menciptakan sekolah yang aman dan nyaman. Adapun refleksi ini bertujuan mengetahui perkembangan implementasi program GSS menjadi pembiasaan.
Kemudian, terpetakannya kekuatan dan kelemahan dalam implementasi GSS serta juga tersusunnya dokumen best practice implementasi GSS di satuan pendidikan binaan. Kegiatan dihadiri oleh 113 peserta yang berasal dari 58 satuan pendidikan Binaan GSS jenjang TK, SD, SMP, SMA , SLB, dan PKBM di Kab/Kota se Provinsi Sulawesi Tengah.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

LEAVE A REPLY