
Kantor Radar Sulteng. (Foto: Dok)
PALU, METROSULAWESI.NET - Jawa Pos (JP) merombak total manajemen Radar Sulteng. Kamil Badrun didepak dari jabatannya sebagai dirut (direktur Utama) PT Sulteng Membangun, perusahaan penerbit Radar Sulteng.
Perombakan itu dilakukan sesuai hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) yang berlangsung di Palu, akhir September 2024 lalu.
Informasi yang diperoleh Metrosulawesi, hasil RUPS tersebut memutuskan menunjuk Ivan Firdaus sebagai direktur utama (Dirut) menggantikan Kamil Badrun. Sedangkan direktur dipercayakan kepada Murthalib menggantikan Fahmi Laguliga.
Fahmi yang dihubungi membenarkan ada perombakan manajemen.
“Berdasarkan hasil RUPS luar biasa pada 30 September kemarin, ada perombakan manajemen. Di mana pak Ivan jadi Dirut menggantikan pak Kamil. Kemudian Direktur pak Talib,” kata Fahmi.
Murtalib yang ditemui Metrosulawesi mengatakan, akan menjalankan amanah yang dipercayakan oleh manajemen Jawa Pos tersebut dengan baik. “Saya sebenarnya tidak tahu ada RUPS. Saya tahu setelah ditelepon oleh pak Kamil. Tiba-tiba ditunjuk untuk memimpin manajemen Radar Sulteng,” ujar Murtalib, Jumat 15 November 2024.
Murtalib bukan orang baru di Radar Sulteng. Dia termasuk salah satu personel yang sudah lama bekerja di koran itu. Sebelum dipercaya sebagai direktur, Murthalib pernah menduduki jabatan sebagai pimpinan redaksi Radar Sulteng.
Atas amanah itu, Murtalib mengaku kini sedang memulai melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dia pun harus mulai membenahi sedikit demi sedikit manajemen perusahaan.
“Saya ini sebenarnya nggak ngerti keuangan pak.Ya pelan-pelan, saya terpaksa belajar soal keuangan, membaca neraca dan lain-lain,” ujar Murtalib.
Dampak dari perombakan manajemen itu, Kamil Badrun mengklaim sebagian halaman kantor Radar Sulteng. Dia pun membangun pondasi di bagian selatan kantor Radar Sulteng.
Pantauan Metrosulawesi, pada Kamis, beberapa pekerja sedang membangun pondasi. Pondasi itu dibangun memanjang mulai dari pintu masuk halaman Radar Sulteng sebelah selatan, sampai mentok ke belakang.
Murtalib yang dimintai tanggapannya, menolak berkomentar panjang soal itu.
“Itu urusan di atas pak. Saya tidak berwenang mengomentari. Urusan saya, bagaimana Radar Sulteng ini tetap terbit kontinyu dan hak-hak karyawan tetap terbayarkan,” kata Murtalib.
Reporter: Faiz Syafar Lanoto

LEAVE A REPLY