
DIDUGA MARKUP - Warga desa memperlihatkan buku rekening tabungan bantuan dan Gercep yang ditulis tangan sebesar Rp10 juta. (Foto: ISTIMEWA)
DONGGALA, METROSULAWESI.NET - Juniar, Kades Suweli Kecamatan Balaesang, Donggala diduga menyunat dana bantuan sosial gerakan cepat (Gercep) tahun anggaran 2023. Dia juga dituduh melakukan markup pembelian alat dapur, dan mengintimidasi warga.
“Ibu Juniar, kades Siweli ‘nakal’ mengancam warganya, jika maunya tidak diikuti. Bantuan dana Gercep Rp10 juta per KK dipotong,” kata Rahman, warga Kecamatan Balaesang di Kantor DPRD Donggala, Jumat 12 Januari 2024.
Jumlah pemotongan dana Gercep itu menurut Rahman, bervariasi. Dari Rp10 juta, ada yang menerima tinggal Rp8 juta lebih, ada pula yang tersisa Rp7 juta.
Rahman mengatakan, dana Gercep adalah bantuan pemerintah untuk pemberdataan masyarakat miskin. Sayangnya, dana itu tidak sampai diterima penuh oleh yang berhak.
“Jangan haknya orang miskin diambil, melakukan pembodohan masyarakat dan main ancam ke masyarakat,” kata Rahman.
Selain itu, kata Rahmat oknum kades itu juga diduga melakukan markup atas pembelian peralatan dapur.
“Masa harga sendok makan Rp300 ribu per lusin, harga meja kayu Rp1 juta per unit. Belum lagi pembelian ternak sampai sekarang hewannya tidak ada. Uang beli ternak hanya dikasi Rp7 juta mana sisanya Rp3 juta,” bebernya.

LEAVE A REPLY