
Para anggota PGRI se Sulteng mengikuti Konferensi PGRI di Palu, Sabtu (21/9/2024). (Foto: Biro Adpim Pemprov)
PALU, METROSULAWESI.NET - Konferensi Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulteng digelar di salah satu hotel di Palu, Sabtu (21/9/2024). Acara itu dibuka resmi oleh Kadis Pendidikan Sulteng Yudiawati V Windarrusliana, mewakili Gubernur H Rusdy Mastura.
Dalam sambutannya Kadis Pendidikan menyampaikan informasi menggembirakan para guru SMA dan SMK di Sulteng.
Kata Kadis, dengan peningkatan PAD dari Rp900 miliar (2021) menjadi Rp2,2 triliun, berimplikasi melahirkan program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
Dana BOSDA sebutnya dapat digunakan mendanai belanja Operasional bagi satuan pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri, termasuk untuk membayar gaji guru honor.
“Tidak semua (guru honor) mendapat gaji sesuai harapan sehingga lahirlah BOSDA. Karena kami tidak ingin ada guru honor yang gajinya di bawah 1 juta,” terangnya
Peruntukan BOSDA supaya tidak ada lagi guru honor yang digaji hanya 300 sampai 500 ribu per bulan.
Kadis mengatakan, Gubernur menaruh perhatian besar terhadap pendidikan. Belum lama ini pemerintah provinsi menandatangani MoU kerja sama dengan Universitas Terbuka untuk menyelenggarakan program beasiswa program pascasarjana (S2) bagi guru-guru SMA/SMK dan SLB dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) mulai tahun 2025.
Begitu juga dengan program beasiswa pemerintah provinsi bagi peserta didik tidak mampu yang mulai berjalan tahun 2025.
“Kenaikan PAD melahirkan BOSDA dan Insya Allah kalau tahun 2025 PAD (naik) sampai 5 triliun, pendidikan tetap menjadi prioritas pak gubernur,” tegasnya.
Kadis menginformasikan tambahan penghasilan guru ASN bersumber dana transfer tahun anggaran 2023 yang terlambat sudah dimasukkan dalam APBD perubahan 2024. Diperkirakan cair dalam waktu dekat, kemungkinan bersamaan waktunya dengan tambahan penghasilan tahun anggaran 2024.
Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi apresiasi kepada PGRI Sulteng di bawah kepemimpinan Syam Zaini.
Menurutnya PGRI Sulteng sebagai PGRI provinsi paling taat membayar iuran dan menjadi contoh bagi PGRI di daerah-daerah lainnya.
“Terimakasih PGRI Sulawesi Tengah yang lunas iuran. Iuran ini sangat berarti sebagai bensin untuk perjuangan (organisasi) kita,” ungkapnya.
Jelang transisi pemerintahan nasional, ia mengajak guru untuk menyambutnya optimis dengan terus melanjutkan karya inovasi dan sinergitas membangun SDM menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami sudah menyiapkan konsep untuk pemerintahan selanjutnya,” ucapnya.
Pada momen konferensi ini turut diserahkan penghargaan ke PGRI kabupaten kota yang taat tata kelola organisasi dengan melunasi iuran hingga Juli 2024. Diantara penerimanya PGRI Kota Palu, PGRI Kabupaten Poso, Tojo Una Una, Banggai Laut, dan Tolitoli. (ril/*)

LEAVE A REPLY