Home Sulteng Pelaksanaan Monev Internal Program PDB Tahun ke-2 di Desa Ambesia Selatan

Pelaksanaan Monev Internal Program PDB Tahun ke-2 di Desa Ambesia Selatan

225
0
Social Media Share
Pelaksanaan Monev Internal Program PDB Tahun ke-2 di Desa Ambesia Selatan

PARIMO, METROSULAWESI.NET - Desa Ambesia Selatan, Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, menjadi lokasi pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) internal terhadap kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) tahun ke-2 2024. Kegiatan yang bertajuk "Desa Ambesia Selatan sebagai sentra produktif hasil laut berkonsep sustainable business dan ramah lingkungan melalui penerapan teknologi penangkapan dan pengolahan berbasis energi terbarukan" ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek berdasarkan surat DRTPM nomor 0667/E5/AL.04/2024 tanggal 30 Mei 2024. Program pengabdian ini dilaksanakan sesuai dengan surat LPPM Untad No. 1771/UN28.16/AL.04/2024.

Monitoring dan evaluasi ini melibatkan dua reviewer internal, yaitu Prof. Dr. sc. Agr. Yusran, S.P., M.P. dari Universitas Tadulako (UNTAD), dan Dr. Ir. Rosmaniar Gailea, M.Si. dari Universitas Muhammadiyah Palu (Unismuh).

Pelaksanaan monev dilakukan melalui kunjungan langsung ke lokasi pengabdian di Desa Ambesia Selatan pada tanggal 27-29 September 2024. Tujuannya adalah memastikan pelaksanaan program PDB tahun ke-2 berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun, yang diketuai oleh Dr. Ir. Yuli Asmi Rahman, S.T., M.Eng. (UNTAD), dengan anggota tim yang terdiri dari Dr. Ahsan Mardjudo, S.P., M.Si. (Universitas Alkhairaat), Dr. Ir. Khairil Anwar, S.T., M.T. (UNTAD), dan Dr. Muhammad Din, S.E., M.Si., Ak., CA. (UNTAD).

Salah satu sorotan utama dalam monev ini adalah penggunaan teknologi Solar Dryer Dome atau solar greenhouse dryer yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mengoperasikan kipas dan pemanas pada alat tersebut. Teknologi ini sudah diuji coba oleh masyarakat nelayan setempat, dengan hasil yang cukup menjanjikan. Dalam satu kali pengeringan, sebanyak 32 kg ikan teri basah berhasil dikeringkan menjadi 8 kg ikan kering dalam waktu satu hari. Hasil penjemuran pagi dengan berat 11,5 kg ikan basah menghasilkan 4 kg ikan kering dalam waktu 6 jam, sementara pada sore hari proses pengeringan membutuhkan waktu lebih lama, yakni sekitar 8-10 jam.

Selain teknologi pengeringan, tim monev juga mengevaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam hal diversifikasi produk olahan ikan. Tim pengabdi telah membantu kelompok nelayan dan ibu-ibu di Desa Ambesia Selatan mengembangkan produk seperti bakso ikan, nugget ikan, keripik tulang ikan, serta pupuk cair dari limbah ikan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui pengolahan hasil perikanan yang lebih beragam dan bernilai tambah.

Setelah kunjungan lapangan, tim monev mengadakan pertemuan dengan tim pengabdi di kantor LPPM Universitas Tadulako pada 30 September 2024. Pertemuan ini digunakan untuk mengonfirmasi lebih lanjut perkembangan kegiatan PDB tahun 2024. Secara keseluruhan, hasil monev menunjukkan bahwa program pengabdian berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat Desa Ambesia Selatan, terutama melalui penerapan teknologi dan diversifikasi produk perikanan yang berkelanjutan. Program ini dinilai berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat nelayan sekaligus menjamin keberlanjutan usaha mereka. (*)

tengah 1