
Pengamat Kebijakan Publik, Dr Irwan Waris M.Si. (Foto: METROSULAWESI/ Michael Simanjuntak)
PALU, METROSULAWESI.NET - Sudah kurang lebih tiga tahun ini, Gubernur Rusdy Mastura memimpin Sulawesi Tengah (Sulteng). Pengamat menilai, gubernur tidak berhasil sebagai pucuk pimpinan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, sekaligus wakil Pemerintah Pusat di daerah.
"Minta maaf, pak Cudy ini dalam kepemimpinan sekarang tidak kelihatan apa yang diperbuat. Mungkin karena beliau sakit sehingga kita tidak merasakan ada hal yang signifikan diperbuat untuk Sulawesi Tengah. Saya kira masyarakat juga mencatat itu," ujar Pengamat Kebijakan Publik, Dr Irwan Waris M.Si, Selasa, 2 Juli 2024.
"Beliau berpengalaman di kota, tapi tidak berhasil memindahkan itu ke provinsi," tambahnya.
Salah satu kepemimpinan Cudy yang disoroti Dr Irwan yaitu tidak menyiapkan masyarakat dalam memanfaatkan peluang Sulteng sebagai penyangga IKN (Ibu Kota Nusantara).
Padahal, ini hal penting karena Sulteng mendapat peluang besar sebagai provinsi yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara.
"Saya tidak melihat ada upaya serius untuk menyiapkan masyarakat petani, pekebun dan nelayan untuk menyongsong IKN. Padahal kebutuhan-kebutuhan akan hasil pertanian seperti sayur-sayuran, ikan dan sebagainya luar biasa itu di sana. Sekarang saja sudah besar sekali itu lonjakannya," papar Irwan.
"Yang sekarang dinikmati Palu hanya sirtu, tapi itu sudah lama kan. Sementara yang terprogram tidak terencana dengan baik," lanjutnya.
Salah satu disebutkan Irwan yakni Kawasan Pangan Nusantara (KPN) di Donggala. KPN dianggap belum jelas karena tidak terlaksana dengan baik sampai saat ini.
"Sungguhpun itu (KPN) program pusat, tapi tidak boleh kita mengatakan begitu karena di dalamnya terkait pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," pungkas Dr Irwan.
Sementara itu, Cudy dalam sejumlah kesempatan menyebut capain Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus menunjukkan kinerja positif dan diakui pemerintah pusat melalui K/L terkait, antara lain: ekonomi Sulawesi Tengah untuk tahun 2023, tumbuh sebesar 11,91%.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sulawesi Tengah mengalami peningkatan dari 70,54 poin (2022), menjadi 71,66 poin (2023). Kemudian, menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 3,75 % (2022) menjadi 2,95 % (2023).
Berikutnya, menurunkan Angka Kemiskinan Ekstrim dari 3,02 % (2022) menjadi 1,44 % (2023). Di sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah naik signifikan dari Rp900 miliar awal menjabat menjadi Rp2,059 triliun per Maret 2024.
Andika, Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, membeberkan keberhasilan Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir memimpin Provinsi Sulteng.
Dalam siaran persnya belum lama ini, Andika Andika menegaskan, Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir telah berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Sulteng mencapai 11 persen. Prestasi lainnya, adalah berhasil mengawal rehab rekonstruksi pasca bencana.
Andika juga menyebut Rusdy-Ma’mun berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem, hingga meningkatkan PAD dari Rp900 miliar ke Rp2 triliun.
“Penyerapan 150 ribu tenaga kerja, serta pembangunan 10 ruas jalan provinsi juga menjadi bagian dari keberhasilan Rusdy-Ma’mun,” tegas Andika.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Udin Salim

LEAVE A REPLY