PALU, METROSULAWESI.NET - Wakil Wali Kota Palu, dr Renny A. Lamadjido menyampaikan bahwa untuk peserta BPJS ketenagakerjaan di Kota Palu hingga kini mengalami
rata-rata pertumbuhan sekitar 3,81 persen.

“Total Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan Kota Palu dari tahun 2022 sebanyak 39.514 jiwa,” kata Wawali Kota Palu pada presentasi di hadapan tim penilai Paritrana Award 2024 di Aston Hotel, Selasa, 27 Februari 2024.

Sedangkan untuk tahun 2023 mengalami penurunan karena adanya pesta demokrasi. Menurutnya, sehingga konsentrasi penganggaran mengarah ke sana.

“Maka Pemkot mengalokasi kepesertaan hanya 37.872 jiwa dan tahun 2024 ini kembali naik 42.328 jiwa. Kami optimis meraih juara 1, di mana sebelumnya tahun lalu Pemkot berada di urutan ke 2,” ujarnya.

Sementara itu, Wawali Kota Palu menjelaskan bahwa untuk pekerja rentan ada beberapa kelompok yang dijaminkan perlindungan, yakni tukang batu, tukang kayu, instalasi listrik, pemuat pasir dan penggali pasir.

“Kami bakal memberikan hukuman bagi perusahaan pemberi upah yang tidak memberikan perlindungan pekerjanya, baik itu BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS Kesehatan,” katabya.

Begitu pula saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palu juga menambah kuota Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi sebanyak 15.912 jiwa kepesertaan baru lewat Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) tahun 2024.

“Kuota ini diperuntukkan bagi peserta penerima upah atau pekerja rentan di wilayah Kota Palu. Kenaikan Alokasi ini sebesar Rp2.707.132.042, dengan total peserta 15.912 jiwa, di mana anggaran tahun 2023 sebanyak Rp2.239.557.912,” pungkasnya.

Reporter: Fikri Alihana
Editor: Syahril Hantono