
Suasana penyerahan tropi juara pada kompetisi Piala Soeratin U15 dan 17 Asprov PSSI Sulteng di Stadion Gawalise, Kota Palu, Minggu (24/11/2024). (Foto: METROSULAWESI/ Adi Pranata)
PALU, METROSULAWESI.NET - Kejuaraan Piala Soeratin kelompok usia 15 dan 17 tahun yang digelar oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Tengah (Sulteng) resmi ditutup oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, di Stadion Gawalise, Kota Palu, Minggu (24/11/2024) petang.
Dalam acara penutupan tersebut, Ratu Tisha memberikan pesan penting kepada ratusan pesepakbola muda yang hadir, serta memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kompetisi yang diikuti oleh tim-tim dari seluruh penjuru Sulawesi Tengah.
Kejuaraan yang berlangsung selama tujuh hari ini menggunakan empat lapangan berbeda, yaitu PS Gawalise Tipo, Beringin Nunu, PS Kilat Silae, dengan pertandingan final digelar di Stadion Gawalise, Kelurahan Duyu, Kota Palu.
Pada kategori usia 15 tahun, Darma Putra berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Labuan Beru dengan skor 4-1 dalam pertandingan final. Sementara itu, pada kategori usia 17 tahun, Labuan Beru meraih gelar juara setelah menumbangkan Aditama Bahari dengan skor 3-0.
Meski para juara telah terpilih, Ratu Tisha mengingatkan para pemain untuk tidak cepat merasa puas. Dalam sambutannya, Tisha, yang juga mantan Wakil Presiden AFF (Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara) periode 2019-2023, menyampaikan dua "musuh" utama yang harus dihindari oleh setiap atlet.
"Musuh atlet yang paling kuat itu ada dua, yang pertama adalah kebosanan, dan yang kedua adalah berpuas diri," ujar Tisha kepada para pemain muda yang hadir.
"Jika di level ini kalian sudah berpuas diri, itu sangat berbahaya. Karena di level paling top sekalipun, selalu ada ruang untuk perbaikan dan koreksi," tambahnya.
Tisha juga mengingatkan agar para pemain terus menjaga semangat untuk berkembang, karena kesuksesan di dunia sepak bola membutuhkan kerja keras dan kesungguhan yang tiada henti.
Tisha berharap, beberapa tahun ke depan, ia dapat melihat kembali bakat-bakat pesepakbola muda dari Sulteng ini berlaga di level yang lebih tinggi, bahkan di Timnas Indonesia. Ia menegaskan pentingnya persiapan yang matang untuk meraih kesuksesan, serta mengutamakan integritas dan sportivitas dalam setiap langkah.
"Tak ada jalan pintas menuju kemenangan. Kemenangan hanya datang bagi mereka yang siap," ujar Tisha.
"Saya berharap adik-adik dan para pelatih terus mempersiapkan tim dengan baik. Integritas dan sportivitas harus selalu diutamakan di atas segalanya."
Turut hadir dalam acara penutupan tersebut Ketua Asprov PSSI Sulteng, Hadianto Rasyid, Ketua Askot PSSI Palu, Basri Adam, Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan, Susik, Manajer Persipal FC, Jelly Rompas, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Kejuaraan Piala Soeratin ini tidak hanya sebagai ajang pencarian bibit pemain berbakat, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan dan memajukan sepak bola di Sulawesi Tengah. Dengan dukungan dari PSSI dan pihak-pihak terkait, diharapkan kompetisi seperti ini dapat terus digelar untuk mencetak generasi pesepakbola muda yang berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Susik selaku ketua panitia pelaksana mengapresiasi Susik mengapresiasi tim- tim se kabupaten kota se Sulteng yang telah meramaikan kejuaraan piala Soeratin. Ia mengapresiasi berbagai pihak karena telah mendukung asprov dengan kompetisi yang berjalan aman, tertib dan lancar.
Susik menambahkan, piala Soerarin tahun ini diikuti sebanyak 27 klub di kategori usia 15 dan 17 tahun. Tentunya, tak ada pungutan biaya pendaftaran sepeserpun selama jalannya kompetisi.
“Ini tentunya murni sepenuhnya kebijakan ketua Asprov, Hadianto Rasyid, karena kompetisi ini murni untuk pembinaan talenta pesepakbola muda di Sulteng,” tutupnya.
Reporter: Adi Pranata
Editor: Udin Salim

LEAVE A REPLY