
MASJID RAYA - Tampak progres pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Jumat, 7 Januari 2025. (Foto: Ist)
PALU, METROSULAWESI.NET - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus memantau pembangunan Masjid Raya. Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah, Andi Ruly Djanggola, menyebut pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah merupakan harapan seluruh masyarakat Kota Palu setelah bencana gempa bumi tahun 2018.
"Saat ini, memasuki masa pelaksanaan bulan ke-17, minggu ke-69 dengan progres fisik mencapai 70 persen," ujar Ruly di Palu, Jumat, 7 Januari 2025.
Dijelaskannya juga, kegiatan tersebut diawali dengan pelaksanaan sayembara desain bangunan mesjid (2020), kemudian ditindaklanjuti dengan perancangan (2021), dan pembangunan fisik serta di tandatanganinya surat perjanjian (kontrak) pada 20 Oktober 2023.
Andi Ruly juga menuturkan bahwa bangunan ini ditopang oleh pondasi tiang pancang sebanyak 483 titik dan dasar pemilihan struktur adalah tahan gempa, aman bagi kesehatan, mudah didapatkan dan sesuai standar SNI.
Selain itu, ornamen fasad daun kelor yang mengelilingi masjid merupakan ornamen dominan dibawah kubah dome enamel serta jam raksasa dengan diameter 19,5 meter.
Interior mihrab mengusung konsep jumlah rukun sholat 5 (lima) waktu dan interior kubah mengusung konsep Asmaul Husna yang merupakan nama-nama baik Allah SWT.
Diberitakan, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi perhatian khusus dalam memantau pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulteng di Palu. Dit. Korsup Wilayah IV KPK, Iwan Lesmana, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan tanpa mengurangi kualitas.
"Kami juga mengingatkan agar dalam setiap adendum maupun proses perencanaan ulang, konsultan selalu dilibatkan secara aktif. Ini penting untuk menjaga akuntabilitas dan kualitas pekerjaan," tegas Iwan saat rapat koordinasi pembangunan Masjid Raya Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, baru-baru ini.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

LEAVE A REPLY