
Wulan, Warga desa Siweli, ibu rumah tangga yang memilik empat anak menunaikan nazarnya memangkas rambutnya hingga botak setelah Kejari Donggala menahan Kades Juniar. (Foto: ISTIMEWA)
DONGGALA, METROSULAWESI.NET - Warga desa Siweli kecamatan Balaesang menunaikan nazarnya setelah setelah Kejaksaan Negeri Donggala pada 19 Agsutus menahan Kades Desa Siweli, Juniar.
Aksi tunaikan nazar itu dikarenakan sikap arogan Kades Juniar selama memimpin desa yang berdekatan langsung dengan desa Siboalong itu dianggap tidak mencerminkan seorang pemimpin.
“Bentuk syukur warga desa Siweli ini pak, karena Juniar kades sudah dipenjara, nazar kami itu kalau Juniar ditahan kami warga desa Siweli ada yang berpuasa dan ada juga yang ba botak rambut. Saya yang ba botak, dengan bapakku, dengan ibu Sahawani,” kata Wulan yang dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa 20 Agustus 2024.
“Nenekku meninggal gara-gara kades Siweli Juniar, nenekku namanya Herman ketua BPD Desa Siweli dan ketua adat pendau, neneku (herman) meninggal di kantor desa karena baku bantah persoalan desa dengan Kades Siweli Juniar, waktu nenekku meninggal (almarhum Herman) ada juga kepala Dinas PMD Fauziah di situ,” tambahnya.
Kata ibu yang memiliki empat anak ini sejak meninggalnya ketua BPD desa Siweli mereka terus melakukan perlawan dengan melakukan aksi selama tiga bulan lamanya.
Karena menurutnya lagi, banyak persoalan di Desa Siweli selain korupsi gercep, ia mencontohkan pegawai syara mundur berjamaah ketika Juniar dikembalikan menjabat sebagai kepala desa oleh pemda Donggala, bahkan kumandang azan sudah tidak ada lagi.
“Kami merasa lega dan merdeka Juniar sudah diborgol kemarin dan langsung ditahan. Perlawanan kami selama tiga bulan tidak sia-sia, masjid di Siweli sudah buka kembali, pegawai syara sudah mulai aktivitasnya. Kami juga bereterima kasih kepada bapak Heri Souemna dari KPKT Donggala yang banyak membantu kami,” ucapnya.
“Kades Juniar pernah menarik kembali uang sumbangan masjid di Siweli Rp1 juta, habis dia kasih dia ambil ulang, karpet masjid juga dia ambil ulang,” pungkasnya.
Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Udin Salim

LEAVE A REPLY