
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Simon Sapary. (Foto: Dok)
PALU, METROSULAWESI.NET - Selama bulan November 2024, subsektor perikanan tercatat mengalami penurunan indeks sebesar 2,58 persen. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya (It) sebesar 2,53 persen sebaliknya dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,05 persen.
“Turunnya (It) dipengaruhi oleh indeks pada subkelompok perikanan tangkap sebesar 2,79 persen sebaliknya sub kelompok budidaya naik sebesar 0,86 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Simon Sapary beberapa waktu lalu.
Sedangkan pada kelompok perikanan tangkap (NTN), juga mengalami penurunan nilai tukar nelayan sebesar 2,85 persen yakni dari 4,86 persen poin di Oktober 2024 turun menjadi 92,16 persen poin pada November 2024.
“Penurunan nilai tukar pada subkelompok perikanan tangkap disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 2,79 persen sebaliknya indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,05 persen,” katanya.
Menurutnya, penurunan (It) perikanan tangkap dipicu oleh turunnya indeks harga pada sub kelompok penangkapan di laut sebesar 2,83 persen. Sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,05 persen.
“Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,08 persen,” katanya.
Sementara untuk kelompok perikanan budidaya (NTPi) mengalami kenaikan indeks nilai tukar petani sebesar 0,83 persen yakni dari 92,00 persen poin pada Oktober 2024 menjadi 92,76 persen poin di November 2024.
“Hal ini dipicu oleh naiknya (It) sebesar 0,15 persen; lebih besar kenaikan (Ib) sebesar 0,03 persen kenaikan (It) dipengaruhi oleh naiknya indeks pada subkelompok budidaya air payau sebesar 0,15 persen,” tuturnya.
Lanjut Simon, ini lebih besar dari kenaikan (Ib) sebesar 0,03 persen 2,94 persen. Adapula subkelompok budidaya air tawar sebesar 0,15 persen dan subkelompok budidaya air laut sebesar 0,03 persen.
“Indeks harga yang dibayar petani (Ib) perikanan budidaya mengalami kenaikan indeks sebesar 0,03 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,03 persen,” pungkasnya.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Syahril Hantono

LEAVE A REPLY