
Kepala BPS Provinsi Sulteng, Simon Sapary. (Foto: Ist)
PALU, METROSULAWESI.NET - Selama September 2024, total ekspor senilai US$1.915,25 juta, naik US$225,60 juta atau naik 13,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Sulawesi Tengah, Simon Sapary menjelaskan bahwa lontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$1.272,80 juta atau 66,46 persen dari total nilai ekspor.
“Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$899,58 juta atau 46,97 persen dari total nilai ekspor,” jelasnya belum lama ini.
Sementara Pelabuhan Bahodopi berperan senilai US$1.740,18 juta atau 78,54 persen dari total nilai ekspor. Selama Januari-September 2024, total nilai ekspor tercatat US$15.687,02 juta, melalui Sulawesi Tengah sebesar US$15.490,87 juta dan provinsi lain sebesar US$196,15 juta
Begitu juga dengan total impor Sulawesi Tengah selama September 2024, senilai US$841,76 juta atau mengalami penurunan US$52,89 juta (turun 5,91 persen) dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kontribusi terbesar impor berasal dari bijih, kerak dan abu logam senilai US$242,95 juta atau 28,86 persen dari total nilai impor,” katanya.
Sedangkan Tiongkok merupakan negara asal impor terbesar senilai US$340,91 juta atau 40,51 persen dari total nilai impor. Pelabuhan Morowali berperan senilai US$791,63 juta atau 76,47 persen dari total nilai impor.
“Selama Januari-September 2024, total nilai impor tercatat US$8.055,54 juta,” pungkasnya.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Syahril Hantono

LEAVE A REPLY