.jpg)
WORKSHOP - Workshop Riset Penguatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Energi Terbarukan Pada Usaha Perikanan Bagan Yang Ramah Lingkungan Melalui LA BRIDA di Palu, baru-baru ini. (Foto: IST)
PALU, METROSULAWESI.NET - Workshop Riset Penguatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Energi Terbarukan Pada Usaha Perikanan Bagan Yang Ramah Lingkungan Melalui LA BRIDA difasilitasi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, baru-baru ini.
Riset ini merupakan kolaborasi antara BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah dengan Universitas Al-Khairat Palu dan juga Universitas Tadulako. Workshop tersebut isi oleh, Yuli Asmi Rahman, selaku narasumber dan juga peneliti riset LA BRIDA yang dihadiri Kepala BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah, Faridah Lamarauna, serta pihak terkait.
Yuli selaku narasumber menjelaskan penelitian ini merupakan sebuah pengembangan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan sebelumnya di Kabupaten Parigi Moutong dan dikembangkan di Kab. Donggala.
"Pembedanya dari riset sebelumnya yaitu penggunaan sonar pada alat pemanggil ikan yang diberinama LA BRIDA, dan bertempat di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah Kab. Donggala," terangnya.
Yuli juga menjelaskan riset ini merupakan kelanjutan dari tahapan survei yang telah dilakukan pada tahun 2023. Tujuan dari riset ini sendiri yaitu guna meningkatkan hasil tangkap nelayan bagan dengan memanfaatkan teknologi cahaya dan juga suara atau sonar.
Dari hasil survei tahap satu, alat tangkap bagan apung dioperasikan pada kedalaman 30-40 meter. Adapun metode pengoperasian alat tangkap bagan apung memiliki beberapa tahapan meliputi tahapan persiapan, tahapan pengamatan dan waktu kedatangan ikan, tahap penurunan jaring, tahapan penarikan jaring dan tahap pengambilan hasil tangkapan.
Dalam teknologi LA BRIDA yang diterapkan, juga menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sehingga tidak lagi mengandalkan pengisian baterai melalui mesin genset. Pada sistem sonar menggunakan buzer 12 volt 5 watt dengan frekuensi 500 Hz yang diuji dalam waktu kurang lebih 40 menit disesuaikan dengan tingkah laku serta respon dari ikan itu sendiri.
"Sebagai riset awal menggunakan teknologi ini, mampu memangkas sekitar kurang lebih 20 menit dibandingkan dengan sistem tanpa menggunakan alat LA BRIDA," ucap Yuli.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

LEAVE A REPLY