Home Opini Ahmad M Ali Tetap Konsisten Melanjutkan Perjuangan Guru Tua

Ahmad M Ali Tetap Konsisten Melanjutkan Perjuangan Guru Tua

Oleh: Dr.Mohsen Hasan Alhinduan MA

724
0
Social Media Share
Ahmad M Ali Tetap Konsisten Melanjutkan Perjuangan  Guru Tua

Dr.Mohsen Hasan Alhinduan MA

SOSOK orang ini tidak asing lagi bagi masyarakat kota Palu bahkan di Propinsi Sulawesi Tengah (SulTeng) pada umumnya, dia tumbuh di dalam keluarga taat agama, banyak beramal, peduli terhadap sesama tanpa pilih ras, suku dan agama.

Kedua orangtuanya murid dan sahabat  Guru Tua yang sejati hingga membuat acara haulnya Guru Tua ke 2 di kota Morowali.Pengusaha sukses, dermawan sekaligus pendukung dan donatur gerakan pendidikan dan dakwah Alkhairaat hingga kini, bahkan  dilanjutkan langkah-langkah kedua orangtuanya oleh putranya yaitu Ahmad M Ali.

Mengapa Ahmad M Ali sangat perhatian terhadap Yayasan Pendidikan Alkhairaat, karena peran Lembaga Pendidikan Alkhairaat ini sangat positif dan berpengaruh terhadap pembangunan masyarakat dan daerahnya dan menjadi lembaga yang paling termashur khususnya di wilayah Indonesia Timur.

 

Alkhairaat Sebagai Idolanya

Siapa yang tidak tahu Lembaga Pendidikan Alkhairaat di kota Palu, Sulawesi Tengah jika disebut nama Alkhairaat saja pasti ingat nama Guru Tua, julukan ini menurut bahasa daerah artinya Gurunya Guru.

Alkhairaat yang tersebar ke penjuru daerah di Kalimantan dan Timur Indonesia bahkan Depok Jawa Barat menjadi pencerah pembangunan peradaban manusia.

Alkhairaat memiliki jenjang pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga SLTA tersebar di seluruh Indonesia, utamanya di kawasan timur.

Selain itu, Alkhairaat juga memiliki perguruan tinggi yang bernama Universitas Alkhairaat, serta rumah sakit dan usaha-usaha lainnya di Sulteng.

Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua adalah ulama tersohor di Sulawesi Tengah.

Semasa hidupnya, Guru Tua banyak berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Guru Tua berjuang lewat jalur dakwah, dengan cara mendirikan lembaga pendidikan Islam Alkhairaat yang berpusat di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 1930.

Dalam perkembangannya, Alkhairaat kemudian dikenal sebagai organisasi Islam terbesar di kawasan timur Indonesia.

"Inilah yang harus dihargai, diberi penghargaan. Upaya beliau dan mencerdaskan kehidupan bangsa di Tanah Air, mengantarkan beliau layak untuk menjadi pahlawan nasional," kata Mad Ali

Setiap tahun kota Palu tepatnya tanggal 12 Syawal ibarat hari yang sakral dan meriah yaitu perayaan Haul Guru Tua bukan hanya sekedar menjadi momen untuk mengenang sosok pendiri yang mulia, tetapi juga menjadi momentum tepat untuk merefleksikan nilai luhur yang telah beliau tanamkan pada kita."

Menurut Mad Ali panggilan akrabnya, Habib Idrus Bin Salim Aljufri bukan hanya seorang pendiri perguruan tetapi seorang guru besar yang telah memberikan kontribusi tak ternilai.

"Beliau merupakan seorang guru besar yang memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama dalam hal pendidikan dan pengembangan spritualitas," ujarnya.

Pelaksanaan ini merupakan momentum untuk menegaskan perjuangan Guru Tua untuk memajukan pendidikan Islam dan kebudayaan Islam serta menumbuhkan perekonomian umat Islam di Indonesia khususnya Kota Palu dan Kawasan Timur Indonesia," kata Mad Ali.

Diketahui, sebanyak 80 UMKM ikut meramaikan Festival Raudhah tersebut

Ahmad M Ali menilai Haul Pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) yang setiap tahun dilaksanakan di Kota Palu perlu menjadi satu kegiatan wisata provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya wisata religi.

“Maka pemerintah perlu merespon kegiatan ini dengan memasukkan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah dalam kalender event pariwisata Sulteng, khususnya wisata religi.

Di samping itu, Alkhairaat menjadi titik sentral basis penyebaran pendidikan Islam terbesar di wilayah Kawasan Timur Indonesia yang dipelopori oleh Guru Tua,” kata Ahmad Ali.

Ia juga mendorong Pemerintah Kota Palu dan Pemprov Sulteng untuk bersinergi mengambil bagian secara optimal dalam mengembangkan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah.

“Momentum Haul Guru Tua dan Festival Raodhah menjadi momentum strategis yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Ahmad Ali.

Ahmad Ali yang saat ini merupakan Anggota DPR dari daerah pemilihan Sulteng sekaligus Wakil Ketua Umum Partai NasDem dan ketua Umum Wilayah Sulteng Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga akan mendorong Kementerian Pariwisata agar mengakomodir Haul Guru Tua dan Festival Raodhah masuk dalam kalender pariwisata nasional bahkan Kementerian Pendidikan agar memberikan lebih perhatian khusus terhadap perkembangan pendidikan di Timur Indonesia khususnya Lembaga Pendidikan Alkhairaat

“Mari kita bersama-sama memperjuangkan cita-cita dan perjuangan Guru Tua dan program-programnya seperti Haul Guru Tua beserta seluruh kegiatan penunjangnya, menjadi satu tujuan destinasi wisata religi secara nasional,” imbuhnya.

Guru Tua tidak hanya berdakwah, tetapi menghibahkan perjalanan hidupnya untuk kepentingan masa depan pembangunan bangsa di bidang pendidikan di Tanah Air.

Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Semuanya adalah saksi nyata akan dakwah dia yang tak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 1.700 madrasah.

Perkembangan Alkhairaat sangat pesat, Alkhairaat memiliki jenjang pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga SLTA tersebar di seluruh Indonesia, utamanya di kawasan timur. Selain itu, Alkhairaat juga memiliki perguruan tinggi yang bernama Universitas Alkhairaat, dan memiliki Rumah Sakit Alkhairaat serta usaha-usaha lainnya i di Sulteng.

Alhamdulillah kami bersama Ahmad M Ali sedang merintis membentuk komunitas  lembaga pendidikan, tenaga pendidik, dai, imam dan khotib bertaraf dunia dengan perwakilan luar negeri antara lain Arab Saudi, Kuwait, UEA, Mesir, Republik Yaman, Malaysia, Brunei, Thailand, Singapor, Rusia, USA, Inggris, Tunis dan Aljazair.

Jamiyyah Tarbawiyah Liddua wal àimmah wal khutaba alàlamiyah

Keberadaan Komunitas Jamiyyah ini berkantor di Indonesia dan bertujuan mengembangkan pendidikan Ilmu Pengetahuan Islam dan Umum, membina para dai,imam dan khotib dan lain sebagainya.

Tujuan utama adalah bagaimana kita mampu mengembangkan semua sektor terhadap lembaga Alkhairaat lebih berkualitas banyak manfaatnya bagi masyarakat terutama di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

H. Ahmad M Ali bersemangat dan sungguh-sungguh sambil menyatakan bahwa dirinya pun memiliki impian sebagai penerus cita-cita Guru Tua.

“Tugas kita bukan sekadar menambah jumlah sekolah dan universitas, tapi mengisi sekolah dan universitas kita menjadi lebih berkualitas dan mampu menyesuaikan dengan konteks zaman,” lanjutnya.

Refleksifitas dari keberadaan Lembaga Pendidikan Alkhairaat dan rutinitas acara haul Guru Tua ke 56 yang baru diselenggarkan dengan berjalan lancar dan sukses ini memberi pelajaran cukup berharga untuk meningkatkan dengan kekayaan yang dimiliki oleh Alkhairaat ini lebih berguna dan bermanfaat terutama bagi kepentingan pendidikan, sosial dan dakwah di Indonesia Timur pada khususnya, dan di negeri Indonesia pada umumnya.

Penulis melihat khususnya daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) membutuhkan seorang pemimpin berkualitas, berkemampuan tinggi dalam segala sektor berkomunikatif dekat dengan semua lapisan masyarakat, dan energik memiliki semangat tinggi untuk kemaslahatan daerahnya.

Penulis mengajak seluruh abnaulkhairaat dan simpatisannya terutama masyarakat Sulawesi Tengah dalam bentuk puisi ini

"Wahai Abnaulkhairaat,

Ikutilah langkah guru tua menuju

Apa yang membuat engkau ragu

Tujuan sejati sudah menunggumu

Tetaplah pada pendirian semula

Guru Tua idolamu dan qudwahmu

 

"Wahai Abnaul khairaat,

Dimana artinya berjuang

Tanpa sesuatu pengorbanan

Kemana arti rasa satu itu

Perjuangan harus gigih dan teguh

 

"Wahai Abnulkhairaat,

Bersatulah semua seperti dahulu

Lihatlah kedepan masa depanmu

Impian luhur Guru Tua kan terjangkau semua

 

Wahai Abnaulkhairaat,

Tampakkan wajahmu cemerlang

Dengan pena dan tulisan yang terang

 

Pasrahkan kepada Nya niat dan tujuan

Nisacaya Allah mengabulkan

Cerminan tindakan akan perpecahan

Bersihkanlah nodamu semua

Wahai Abnaulkhairaat,

Masa depan yang akan tiba

Menuntut bukannya nuansa

Yang selalu menabirimu penerus bangsa

 

Depok, 25 Mei 2024

Penulis adalah:

-Ketua Umum Jamiyyatul Tarbawiyah, Wadduaat Alalamiyyah,

-Dewan Pakar Pusat Nasdem

-Direktur Islamic Studies & Arabiah Jakarta

-Direktur Indonesia Business Development Community (ABDC)

- Indonesia Advisory Team ( UEA Business)

- Ketua Gerakan Restorasi  Pedagang UMKM Indonesi Pusat (GARPU)

- Penulis mantan dosen UNISA bidang Kebudayaan Islam & Usulul Fighi 1990 -1991

tengah 1