
PALU, METROSULAWESI.NET - Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) secara skala penuh yang melibatkan penanganan kecelakaan pesawat udara. Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan serta menguji kemampuan koordinasi, komunikasi, dan komando para pihak terkait dalam menghadapi situasi darurat, Kamis (14/11).
Kepala Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Rudi Ricardo, mengatakan kegiatan ini melibatkan berbagai instansi, termasuk otoritas bandara, personel keamanan, tenaga medis, dan tim penyelamat.
"Latihan ini melatih dan menguji kesiapan seluruh Anggota Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara dalam koordinasi, komunikasi, dan komando, baik dari sisi sumber daya manusia, fasilitas, maupun dokumen penanggulangan keadaan darurat," ujarnya.
Dalam simulasi tersebut, para peserta menjalani berbagai skenario darurat yang seolah-olah terjadi di lingkungan bandara. Latihan ini memberikan pengalaman berharga terutama bagi anggota komite yang tidak terbiasa dengan kondisi lapangan, agar lebih siap dalam situasi darurat sesungguhnya.
Direktur Teknik Airnav Indonesia, R. Sujiastono, yang turut hadir dalam latihan, mengapresiasi kinerja dan koordinasi antar pihak. Ia menilai SOP di masing-masing instansi berjalan dengan baik.
"Masing-masing pihak, termasuk airnav, menjalankan SOP-nya dengan baik. Komando berada di bawah koordinasi Kepala Bandara, dan saya menilai hasilnya cukup memuaskan," katanya.
Sujiastono juga menekankan pentingnya durasi waktu dalam penanganan keadaan darurat, agar operasional bandara dapat kembali normal secepat mungkin.
Sementara itu, perwakilan dari TNI memberikan apresiasi kepada Kepala Bandara Rudi Ricardo atas kesigapannya dalam mengoordinasikan latihan ini.
"Kami sangat menghargai kegiatan ini dan berharap latihan seperti ini terus dilakukan demi meningkatkan kesiapan semua pihak," ujarnya.
Reporter: Etha Faisal

LEAVE A REPLY