
Anshar Munir.
HARU-BIRU membersamai Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong yang akan berkontestasi dalam gelaran pilkada serentak 2024. Bagaimana tidak!, Bulan Agustus ini Surat Rekomendasi Dukungan Partai-Politik Politik telah menerbitkan Form B1.KWK sebagai penanda dukungan kepada Bacabup dan Bawacabup untuk daerah pemilihan Kabupaten Parigi Moutong. Sorak-sorai beriringan ekspresi kebahagiaan pendukung dan simpatisan meramaikan platfom media sosial baik facebook, Instagram dan Tik Tok.
Pada bagian lain, intrik dan rivalitas politik mengalami tensi yang meninggi, isu-isu kontra produktif bagi lawan tanding politik di 'pabrikasi' sedemikian rupa agar dapat mengembosi dan mengerdilkan pergerakan politik setiap Bacabup dan Bawacabup yang akan bertarung dalam suksesi pilkada serentak di Parigi Moutong. Pertanyaan seriusnya?, apakah hal ini di benarkan dalam koridor politik? Pada hemat kami, 'one hundred percent' dibenarkan, sebagai bagian dari proses edukasi politik praktis bagi warga negara, dengan ketentuan yang mengikat bahwa terlarang untuk pemberitaan palsu (Hoaks), politik uang (Money Politic) serta produktifasi fitnah (Black Campaign)
Terlebih, Based On Regulation PKPU No 2 Tahun 2024 menyebutkan tahapan penyelenggaran Pilkada untuk penentuan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati akan di laksanakan pada tanggal 22 September 2024, dengan kata lain, setiap aktifitas menyampaikan pendapat di depan umum (UU No 9 Tahun 1998) dapat dilakukan termasuk didalamnya diskursus politik dan kerja-kerja perjuangan politik. Silang-padang politik dalam menentukan arus dukungan pada bakal calon menjadi kewajaran karena mengaju pada preferensi politik yang berbeda dan beragam memahami sosok pemimpin yang tepat dalam memimpin Parigi Moutong.
Eksalasi arus dukungan dari pendukung dan simpatisan masih dalam koridor baik baik saja, meskipun tak di pungkiri dinamikanya mengalami trend naik di karenakan ueporia dan spirit memenangkan calon pemimpin yang didukungnya. Psywar pelemahan pergerakan politik lawan tanding di re-produksi menjadi 'senjata mematikan' agar ruang perjuangan dapat di reduksi ke titik terendah, dengan maksud bahwa pemimpinnya jauh superior dan mendapatkan dukungan besar dari pemilih dan pemimpin lain imperior dalam dukungan pemilih di Parigi Moutong. Namun, dalam pencermatan kami, kepercayaan politik yang tinggi bisa berakibat 'batu sandungan' bagi bacabup/bacawab kalau komunikasi politik tidak dimaksimalkan dengan pemilik otoritas partai-partai pengusung dan pendukung yg menerbitkan B1.KWK.
Adagium politik yang pernah disampaikan oleh Milton Friedman bahwa 'No Free Lunch' dan dipertegas dengan ungkapan politik yg mengatakan bahwa 'Tidak ada kawan dan lawan yg ada abadi, kepentingan yang sama yang abadi', bisa menjadi ruang introspeksi diri agar terhindar dari 'over confidence' politik. Bukankah! Jejak historis pilkada sebelumnya menyuguhkan adanya perpisahan jalan politik dikarenakan kepentingan yang tak menemuhi kata sejalan bisa dijadikan bahan kontemplasi bagi para pejuang kekuasaan.
Dinamika perseteruan partai politik pada tingkat elite bisa berdampak pada perubahan arus dukungan terhadap bacabup/bacawabup, 'prank tipis-tipis' partai politik bisa terjadi mengingat pendaftaran pasangan calon ditutup sampai tanggal 29 Agustus 2024 oleh KPU, Artinya bahwa peluang revisi terhadap surat rekomendasi dukungan partai politik dapat saja terjadi di tengah jalan menuju pendaftaran. Bukankah di negeri ini kemustahilan politik bisa terjadi kapan saja dan di momentum kepastian pun sudah di depan mata.
Dalam pengamatan kami, kami menemukan sebuah realitas politik yang tak dapat dinafikan, munculnya pigur pemimpin yang bisa disebut 'rising star', kehadirannya dalam gelanggang politik dapat membuat 'kegetiran' bagi rival politik yang lebih dulu bertarung dalam pilkada sebelumnya. Beliau oleh pendukungnya dinamai BERSINAR yang merupakan akronim NIZAR RAHMATU DAN ARDI, sepak terjang dalam mengkapitalisasi dan memobilisasi dukungan para pemilih yang menjadi pendukung dan simpatisan terbilang sangat rapi, terkoordinasi dan terkendali.
Pembelajaran mahal politik lainnya yang dipraktikkan abangda Nizar dan Puang Ardi, adalah kemampuan menepis dan menelisiki anggapan rival politiknya yang mengatakan 'tidak mungkin mereka bisa maju dalam pilkada, mau dapat perahu darimana? Mereka kan bukan orang partai,' namun dengan kecerdasan politik abangda Nizar dan Puanga Ardi yang mengambil opsi strategi politik yang kerap kita kenal dengan 'silent operation politic' (politik operasi senyap) dengan memaksimalkan lobi dan komunikasi politik dengan pemilik otoritas partai mampu menyakinkan pilihannya kepada mereka berdua. Perihal ini menyebabkan rival politik harus 'mengerutkan kepala' dan 'gigit jari' melihat fenomena politik yg terjadi.
Pada sisi lain, ibarat permainan catur BERSINAR jauh selangkah mampu mengungguli lawan politiknya, karena bukaan bidak catur awal putih telah 'mengunci' pergerakan bidak catur hitam yang berakibat pada salah langkah Bidak Ratu. Stigma tak mampu memperoleh partai pengusung mampu 'di hapus' dengan terbitnya BI.KWK Partai PKS, HANURA, PAN dan 'PKB' (masih menunggu rilis resmi). BERSINAR tak lagi memainkan peran politik 'bawah tanah'. Namun mulai mengunakan 'politik atas tanah' dengan mengaktifkan jejaringan/simpul pendukung dan simpatisan, dan setali mata uang juga mengkolaborasikan 'mesin partai' pengusung dalam kerja kerja pemenangan.
Ikhtiar menjemput takdhir diorkestrasi dengan mengumpulkan sebanyak mungkin aspirasi warga pemilih di Parigi Moutong agar bisa dituangkan dalam visi misi serta program 5 tahun kepemimpinan Abangda Nizar dan Puang Ardi bila di amanahkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Periode 2024-2029. Keberpihakan pada kepentingan masyarakat menjadi 'main rules' dalam penyusunan visi misi, dengan keterpanggilan hati nurani memberikan yang terbaik bagi masyarakat parigi moutong. Spirit membangun dengan pelibatan seluruh elemen masyarakat dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat menjadi koridor utama dalam memastikan program dapat di rasakan kemanfaatan bagi seluruh lapisan masyarakat, dengan cara membesarkan yang kecil tanpa harus mengecilkan yang besar.
Pada bagian akhir, kami hanya ingin berpesan berkontestasilah dengan menjaga marwah demokrasi, berdebatlah pada program pemajuan daerah, berstrategilah dengan siasat yg terbaik tanpa harus menebar fitnah, dan 'speak up' lah selantang mungkin tanpa pemberitaan palsu serta pastikan kalian sama dalam memerangi money politik, karena INGAT Kalian ada putra terbaik parigi moutong yang setiap perkatan dan perbuatan akan diamati masyarakat pemilih. INGAT Kalian adalah saudara sedaerah sebangsa dan senegara, yg karena di beri kesempatan oleh konstitusi 'bertarung gagasan' pada gelanggang Pilkada 2024. INGAT Persoalan siapa yang akan menang semua telah tertulis deengan baik di kitab lauhul mahfud, yg esensinya dan kata pastinya masyarakat pemilih Parigi Moutong hanya berharap penuh bahwa Pilkada 2024 berjalan lancar, teduh dan aman.
Berpedomanlah saudaraku semua pada semboyan permainan catur, 'Catur Gen's Una Sumus (Kita Satu Keluarga). Politik jadikan saluran amal kemanfaatan bagi semua, sebab pemimpin baik adalah pemimpin yang memberi kemaslahatan kepada yg di pimpinnya.
Disclaimer..tulisan ini hanya bagian dari produk berbagi pandangan dan pengamatan. Jadi tak perlu serius-serius amat mengomentarinya,
(Putra Tinombo 'berdiam' di Kota Palu)

LEAVE A REPLY