
Rapat koordinasi mengenai kedatangan beras impor dari Thailand sebanyak 6.500 ton, Rabu, 16 Oktober 2024. (Foto : Ist)
PALU, METROSULAWESI.NET - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Tengah melakukan koordinasi soal kedatangan beras impor sebanyak 6.500 ton.
Koordinasi tersebut melibatkan BIN Sulteng, Bea Cukai Pantoloan, Pelni, Pelindo, Badan Karantina, Korem 132 Tadulako, Polda Sulteng dan instansi terkait di Pemerintahan Sulawesi Tengah.
Pemimpin Kanwil Bulog Sulteng, Heriswan menyebut bahwa ini adalah rapat penerimaan beras impor yang didatangkan langsung dari Thailand untuk kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tengah.
“Kapal yang membawa beras impor diperkirakan akan tiba pada 18 Oktober malam atau 19 pagi waktu Palu. Dengan jumlah kurang lebih 6.500 ton,” ujar Heriswan, Rabu, 16 Oktober 2024.
Dijelaskan, hasil dari rapat ini bahwa semua instansi pemerintah daerah maupun aparat keamanan mendukung penuh mengenai pemenuhan stok beras yang ada di Perum Bulog Kanwil Sulteng.
“Dengan adanya beras impor diprediksi akan memperkuat stok kita di Sulawesi Tengah hingga akhir tahun, khususnya mengamankan hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Selain memenuhi stok, Heriswan mengungkapkan pihak Bulog Sulteng juga akan menyiapkan soal penyaluran bantuan pangan yang tercatat di Oktober hampir mencapai 100 persen.
“Stok beras yang tersimpan di gudang lebih kurang sebanyak 20.000 ton. Itu bisa kita andalkan untuk kegiatan pasar murah yang dilaksanakan pemerintah daerah, baik kota maupun kabupaten,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bea Cukai Pantoloan Palu, Krisna Wardhana mengatakan bahwa terkait dokumen yang telah ditunjukkan Perum Bulog sudah berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku.
“Sudah dilakukan pembayaran biaya masuk sesuai ketentuan fiskal yang ada, dan seperti impor pada umumnya. Besaran cukai beras impor di hitung di kisaran 450 rupiah perkilogram kali 6.500 ton,” kata Krisna.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Syahril Hantono

LEAVE A REPLY