Home Opini Gubernur Tanpa Gaji

Gubernur Tanpa Gaji

Oleh Afifah Ghita Shafwah*)

344
0
Social Media Share
Gubernur Tanpa Gaji

Calon Gubernur Sulteng Nomor Urut 1, H Ahmad Ali merangkul salah satu nenek pendukung beratnya pada kampanye dialogis di Salena Padanjese, Kelurahan Donggala Kodi, Kota Palu Jumat malam 4 Oktober 2024. FOTO: AMC

SOSOK yang menarik perhatian banyak orang muncul di tengah-tengah kampanye politik Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah 2024. Calon gubernur Ahmad Ali, dari Pasangan Beramal, yang telah lama dikenal sebagai orang yang merakyat dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, telah membuat janji yang sangat dihargai lagi. Ahmad Ali secara tegas menyatakan dalam beberapa kesempatan dialog dan kampanye bahwa jika ia terpilih sebagai gubernur Sulawesi Tengah, ia tidak akan menerima kompensasi selama menjabat. Semua gaji gubernur akan dialokasikan untuk kegiatan sosial dan keagamaan.

Janji-janji ini tidak hanya isapan jempol. Ahmad Ali telah menunjukkan komitmen serupa selama bertahun-tahun. Ia membuktikan bahwa ia tidak menggunakan gajinya untuk kepentingan pribadi selama menjadi anggota DPRD Kabupaten Morowali dan anggota DPR RI selama dua periode (2014-2019 dan 2019-2024).   Gajinya untuk membangun masjid, memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, dan membantu imam masjid untuk umrah. Konsep ini menunjukkan bahwa Ahmad Ali telah "selesai dengan dirinya sendiri," sebuah istilah yang menggambarkan seorang individu yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk kepentingan orang lain daripada mengejar keuntungan pribadi.

Membela Kepentingan Publik

Janji Ahmad Ali untuk tidak menerima gaji sebagai gubernur adalah berita baru di dunia politik yang seringkali dipenuhi dengan ambisi pribadi dan upaya untuk memperkaya diri. Sebuah sikap yang langka dan patut diapresiasi adalah mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi. Pengabdian tanpa pamrih ini mengingatkan kita pada pernyataan Mahatma Gandhi, "Cara terbaik untuk menemukan diri sendiri adalah dengan kehilangan diri sendiri dalam pelayanan kepada orang lain." Ahmad Ali tampaknya memahami dengan baik bahwa posisi gubernur bukanlah cara untuk menjadi kaya, tetapi sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat.

Konsistensi yang Terbukti adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik, dan Ahmad Ali telah membuktikan hal ini. Tidak ada bukti bahwa ia menggunakan jabatannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi selama menjadi anggota DPRD Kabupaten Morowali dan DPR RI. Semua uang yang dia terima digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan. Ini menunjukkan bahwa janji politiknya adalah komitmen yang telah ia laksanakan selama bertahun-tahun, bukan sekadar retorika kosong yang sering kita dengar menjelang pemilihan.

"Karakter dapat hampir disebut sebagai sarana persuasi yang paling efektif," kata Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno. Sifat seorang pemimpin tercermin dari tindakan mereka, bukan hanya dari perkataan mereka. Akibatnya, tindakan Ahmad Ali selama ini menunjukkan sifat asli seorang pemimpin yang menempatkan kesejahteraan masyarakat di atas segalanya.

Membangun Kesejahteraan Melalui Aksi Nyata

Janji Ahmad Ali untuk menyumbangkan gaji gubernurnya tidak hanya diucapkan. Ia berjanji untuk menggunakan dana tersebut untuk mendukung aktivitas sosial dan keagamaan di Sulawesi Tengah. Ini termasuk membangun masjid, memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa yang berprestasi yang berasal dari keluarga miskin, dan memberikan bantuan Kesehatan dan Pendidikan. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk berbagai inisiatif sosial dan keagamaan lainnya yang dapat meringankan beban masyarakat Sulawesi Tengah.

Masyarakat membutuhkan tindakan nyata seperti ini. Sulawesi Tengah membutuhkan pemimpin yang bukan hanya pandai berbicara, banyak janji, asal bunyi,  tetapi juga bisa memenuhi harapan masyarakat dengan tindakan. Ahmad Ali telah memberikan contoh yang sangat baik tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya bertindak dalam hal ini. Menurut Nelson Mandela, “Yang penting dalam hidup bukanlah sekadar fakta bahwa kita hidup. Itu adalah perbedaan yang kita buat dalam kehidupan orang lain yang menentukan arti hidup kita.”

Gubernur Tidak Memperkaya Diri

Sebagai calon gubernur, Ahmad Ali menegaskan bahwa ia tidak akan menggunakan posisinya untuk memperkaya diri sendiri. Konsep ini sangat penting, terutama mengingat kasus penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang semakin meningkat di Indonesia. Ahmad Ali memberi sinyal kuat bahwa ia ingin memimpin dengan cara yang bersih dan transparan dengan berkomitmen untuk tidak menerima gaji dan tidak mencari kekayaan dari jabatannya. Ia adalah pemimpin yang ingin membangun Sulawesi Tengah dengan tulus dan ikhlas.

"Seorang pemimpin yang baik adalah ketika orang hampir tidak menyadari keberadaannya, ketika pekerjaannya selesai, tujuannya tercapai, mereka akan berkata: kami melakukannya sendiri." Lao Tzu, seorang filsuf Tiongkok, berkata, "Seorang pemimpin yang baik adalah ketika orang hampir tidak menyadari keberadaannya." Ini adalah contoh pemimpin yang baik yang berfokus pada hasil dan kemakmuran bagi rakyat daripada sekedar pengakuan dan kekayaan untuk diri sendiri.

Harapan Baru Sulawesi Tengah

Sosok Ahmad Ali adalah contoh dari figur dengan penuh ketekunan dan komitmen Ahmad Ali. Sosoknya menjadi contoh bagaimana seorang pemimpin bertindak—bertindak melalui tindakan, bukan hanya mengandalkan kata-kata, apalagi bicara tak karuan. Untuk menunjukkan kejujuran, integritas, dan pengabdian yang tulus, seseorang harus memilih untuk tidak menerima gaji.

Pada akhirnya, pemimpin yang dihormati adalah mereka yang tidak hanya berbicara tetapi juga bekerja, dan menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi mereka. Sulawesi Tengah beruntung memiliki calon pemimpin seperti Ahmad Ali yang berani mengabdi pada prinsip-prinsip ini. Sekarang adalah tanggung jawab masyarakat untuk memutuskan apakah mereka ingin mendukung seorang pemimpin yang telah berkomitmen dan berjanji sejak lama.

Ahmad Ali telah menyelesaikan masalahnya dengan dirinya sendiri. Ia berkhidmat sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat daripada mengejar tujuan pribadi. Di masa depan, Sulawesi Tengah dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin seperti ini yang tidak hanya memikirkan diri mereka sendiri, tetapi juga membawa kemajuan dan kebaikan bagi semua orang. Maka, tepatlah Ahmad Ali adalah Harapan Baru Sulawesi Tengah

*) Pengamat Sosial Ekonom

tengah 1