
Pasangan Calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulteng Nomor Urut 1, Ahmad Ali dan Abdul Karim rileks saat mengikuti debat pertama Pilkada di Jakarta, Kamis malam. FOTO: AMC
DALAM debat perdana antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah, yang disiarkan stasiun televisi, Metro TV pada 16 Oktober 2024 malam, ada sesuatu yang berbeda dari biasanya tentang debat pilkada. Debat ini diikuti pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, Anwar Hafid dan Reny Lamajido, Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto Hambuako.
Dengan senyum penuh keyakinan, kata-kata yang tegas tetapi santun, dan komitmen terhadap masa depan provinsi ini, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri hadir. Dengan memilih gaya politik yang "riang gembira", mereka tampak percaya diri dan menghindari serangan pribadi, hoax, fitnah, adu domba, dan saling mencela. Sungguh, ini adalah suatu perubahan yang sangat ditunggu-tunggu di tengah situasi politik yang seringkali penuh dengan ketidaksepakatan dan perpecahan.
Politik adalah seni membangun harapan selain berdebat. Dalam debat ini, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri melakukannya dengan baik. Mereka menghasilkan pembicaraan yang mendalam dengan menghindari retorika kosong dan janji-janji yang berlebihan. Mereka berbicara tentang masalah-masalah nyata yang ada di Sulawesi Tengah, seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan. Mereka juga menyampaikan pesan dengan cara yang menggugah, menggembirakan, dan menenangkan. Ini adalah pendekatan yang jarang digunakan dalam diskusi politik kontemporer.
Penguasaan Materi dan Berargumen
Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri menyampaikan argumen yang penuh dengan data dan fakta yang mendukung, menunjukkan bahwa mereka benar-benar memahami masalah di Sulawesi Tengah. Berbicara tentang kemiskinan, mereka tidak hanya berbicara tentang angka tetapi juga menawarkan solusi praktis untuk masalah yang terjadi di masyarakat lokal. Mereka memahami dengan baik bahwa kemiskinan tidak hanya terkait dengan ketiadaan pendapatan, namun itu juga terkait dengan akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja.
Mereka dapat mengemas argumen secara terstruktur dan logis karena mereka menguasai materi ini. Setiap masalah diperiksa secara menyeluruh, mulai dari sumbernya hingga solusinya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berbicara, tetapi sudah siap untuk mengubah masyarakat.
Kemampuan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri untuk menyampaikan argumen dengan logika yang jelas dan struktur yang rapi adalah salah satu keunggulannya. Mereka tidak hanya membuat klaim, mereka juga membuat pernyataan yang didukung dengan data dan alasan yang kuat. Misalnya, ketika orang berbicara tentang kesehatan, mereka tidak hanya menekankan kekurangan fasilitas tetapi juga bagaimana pentingnya memperkuat program pencegahan dan edukasi kesehatan. Mereka menyadari bahwa pembangunan dan peningkatan sarana prasarana rumah sakit, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat adalah dua sumber solusi.
Kemampuan ini sangat penting untuk menang dalam debat. Mereka berhasil mendorong audiens untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan solusi yang lebih mendalam. Semua gagasan inovatif itu hanya akan terdengar seperti slogan kosong jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk berargumen secara sistematis.
Keterampilan Mendengarkan dan Pengendalian Emosi
Kemampuan mendengarkan sangat penting untuk ahli debat. Keterampilan ini ditunjukkan dengan baik oleh Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri dalam debat. Mereka mampu memberikan tanggapan yang tepat dan relevan karena mereka tidak hanya mendengar tetapi juga benar-benar menyimak argumen lawan.
Misalnya, ketika lawan Anda berbicara tentang upaya untuk meningkatkan pendidikan, mereka tidak langsung menolak atau memotong. sebaliknya, mereka mendengarkan dengan teliti dan kemudian memberikan perspektif yang lebih konstruktif. Ini menunjukkan bahwa perdebatan bukanlah tempat untuk bertengkar, tetapi untuk mencari solusi terbaik. Kemampuan mendengarkan ini juga menunjukkan sikap mereka yang dewasa dan menghargai perbedaan pendapat.
Salah satu kesan terbesar dari penampilan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri adalah kemampuan mereka untuk mengendalikan emosi mereka dengan sangat baik. Mereka tetap tenang dan tersenyum meskipun sering disudutkan dengan pertanyaan sulit atau pernyataan yang provokatif. Sikap ini menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi dan kemampuan untuk tetap fokus pada tujuan utama debat—menyampaikan tujuan dan tujuan dengan jelas dan meyakinkan.
Bahasa tubuh mereka juga menunjukkan keyakinan dan keterbukaan mereka. Mereka membuat audiens nyaman dan percaya dengan apa yang mereka sampaikan dengan kontak mata yang kuat, gerak tangan yang menunjukkan antusiasme, dan senyum yang selalu tersenyum. Komunikasi non-verbal ini sangat penting untuk menciptakan citra yang positif di mata publik.
Gaya Bahasa yang Jelas, Tegas, dan Persuasif
Pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri juga menggunakan gaya bahasa yang jelas dan tegas, tetapi tetap persuasif. Mereka memilih kata-kata dengan cermat sehingga pesan mereka tidak hanya terdengar menarik, tetapi juga bermakna. Bahasa mereka mungkin dapat menumbuhkan harapan baru bagi orang-orang di Sulawesi Tengah yang mungkin sudah jenuh dengan janji-janji manis yang tidak pernah terwujud.
Mereka tahu kapan harus menyentuh perasaan dan kapan harus berbicara dengan logika. Ini adalah kemampuan persuasif yang membuat argumen mereka mudah diterima dan sulit dilupakan. Mereka menggunakan metafora yang sederhana tetapi tepat, kisah-kisah kecil yang menggugah, dan contoh kehidupan nyata yang menunjukkan komitmen mereka untuk menyelesaikan masalah.
Pasangan ini memiliki manajemen waktu yang baik, yang merupakan kualitas lain yang patut diapresiasi, seperti efisiensi, tepat sasaran, dan tidak bertele-tele. Mereka mampu menyampaikan banyak hal penting dalam waktu yang singkat tanpa terkesan terburu-buru. Setiap argumen disampaikan dengan waktu yang tepat, sehingga audiens dapat dengan mudah memahami inti pesan. Mereka tampak efektif dan penuh substansi karena tidak ada waktu yang terbuang untuk hal-hal yang tidak penting.
Penampilan pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri dalam debat perdana tanggal 16 Oktober 2024 menunjukkan bahwa politik tidak selalu serius, tegang, dan konflik. Dengan menggunakan pendekatan yang "riang gembira", mereka berhasil menyebarkan gagasan bahwa politik dapat menjadi sarana untuk menghasilkan perubahan yang bermanfaat tanpa harus mengorbankan satu sama lain. Mereka terlihat percaya diri, tenang, dan memiliki visi yang jelas. Ini memberikan harapan baru bagi Sulawesi Tengah: pemimpin yang pandai berbicara dan tahu cara membawa perubahan yang nyata.
Ini adalah hal yang membedakan mereka dari dua pasangan lainnya. Mereka tidak hanya berjanji, tetapi mereka mengajak semua orang, untuk bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Selain itu, masyarakat Sulawesi Tengah patut bersyukur jika diskusi ini menjadi representasi dari kepemimpinan yang akan datang.
*Pengamat Sosial dan Ekonomi

LEAVE A REPLY