DONGGALA, METROSULAWESI.NET - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Donggala, Moh Fahri mengatakan dalam waktu tidak terlalu lama akan membuat rumah Restorative justice (RJ) plus di Kabupaten Donggala.

Pembuatan atau ide RJ plus itu lanjut Fahri selain program Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, juga didasari atas keberhasilan menuntaskan penyelesain pidana melalui RJ.

“RJ ada program Kejagung RI, karena ada beberapa kasus viral yang sampai ke persidangan, misalnya pencurian sandal, seorang nenek yang mencuri coklat tiga buah hingga naik sidang. Ini yang kami inginkan niat saya mau membuat RJ plus di dalam kota Donggala,” terang Kajari saat coofe morning di salah satu rumah makan di Tanjung Karang, Kamis 21 November 2024.

“RJ ini kita berusaha setiap kasus pidana tidak sampai proses persidangan. Kejari Donggala jelang akhir tahun berhasil menangani perkara pidana sebanyak 17 perkara melalui proses RJ,” bebernya.

“Saya akan buat Rj Plus di dalam kota Donggala isinya rumah RJ plus seluruh pihak berkompeten mulai penyidik kejari, polres, dan tokoh masyarakat,” tambahnya.
Kajari mengatakan, tidak semua kasus bisa diselesaikan melalui RJ. 

“Ada beberapa tahapan misalnya, ada testimoni masyarakat atau pendapat masyarakat tentang pelaku yang akan di-RJ. Kemudian lagi harus diperiksa kembali orang yang akan di-RJ apakah pernah terlibat kasus lain atau tidak,” jelas Kajari.

Selain keinginan membangun rumah RJ, Kajari juga berkeinginan membantu Pemerintah Kabupaten Donggala dalam hal pembangunan Kabupaten Donggala.

“Kejari juga kan Forkompimpda, kami bukan hanya bisa menahan orang, tapi kami juga berusaha memberikan sumbangsih pemikiran untuk Kabupaten Donggala. Salah satunya pemda harus alokasikan dana pembangunan di ibu Kota Donggala (banawa) lebih besar, supaya terlihat wajah ibu kota,” tutupnya.

Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Udin Salim