
Pelatihan Perkoperasian dan Pelatihan Keterampilan Teknis Olahan Makanan. (Foto: Ist)
PALU, METROSULAWESI.NET - Dinas Koperasi dan UMKM Sulteng mengadakan dua kegiatan pelatihan, yaitu Pelatihan Perkoperasian dan Pelatihan Keterampilan Teknis Olahan Makanan. Hal tersebut bertujuan untuk memberdayakan koperasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Morowali Utara.
Kegiatan ini dihadiri sebanyak 40 orang peserta. Sedangkan peserta untuk Pelatihan Perkoperasian adalah para Pengurus Koperasi di wilayah Kabupaten Morowali Utara dengan narasumber/pengajar merupakan Praktisi pada bidang koperasi.
“Tujuan diselenggarakan kegiatan Pelatihan Perkoperasian ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku koperasi, khususnya para pengurus dalam mengelola koperasi dan usaha koperasi,” kata Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tengah, Imran, belum lama ini.
Imran mengatakan, untuk peserta Pelatihan Keterampilan Teknis Olahan Makanan (P3KE) merupakan masyarakat calon/wirausaha pemula yang masuk dalam kategori dalam Pensasaran Pengentasan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) yang telah teridentifikasi oleh Pemerintah Kabupaten Morowali Utara.
“Instruktur untuk kegiatan Pelatihan ini berasal dari Praktisi serta Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM Provinsi Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan dalam pengelolaan usaha serta memperluas keterampilan teknis mereka di bidang olahan makanan, yang saat ini memiliki potensi pasar yang besar,” ujarnya.
Dalam sesi perkoperasian, peserta diberikan pemahaman mengenai dasar-dasar perkoperasian, manajemen keuangan, serta tata kelola yang baik untuk koperasi. Dengan adanya pemahaman yang kuat mengenai sistem koperasi, diharapkan para anggota koperasi dapat mengelola usahanya secara lebih efektif dan profesional.
“Pelatihan keterampilan teknis olahan makanan berfokus pada teknik pengolahan bahan baku lokal menjadi produk bernilai jual tinggi. Peserta diajarkan berbagai resep dan teknik pengolahan pangan, seperti pembuatan camilan sehat, makanan ringan, dan produk-produk olahan makanan yang memiliki daya tarik pasar,” jelasnya.
Menurutnya, pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan pelaku usaha baru di sektor kuliner yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Dikatakan, pelatihan ini sangat penting untuk memperkuat kapasitas dan daya saing koperasi di Kabupaten Morowali Utara.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Syahril Hantono

LEAVE A REPLY