Home Palu Mahasiswa Alumni Magang Jerman Diharap Jadi Agen Inovasi

Mahasiswa Alumni Magang Jerman Diharap Jadi Agen Inovasi

514
0
Social Media Share
Mahasiswa Alumni Magang Jerman Diharap Jadi Agen Inovasi

FOTO BERSAMA - Rektor Untad, Prof Amar didampingi jajaran foto bersama mahasiswa alumni magang Jerman pada Kamis, 29 Februari 2024. (Foto: IST)

PALU, METROSULAWESI.NET - Sebanyak 30 Mahasiswa/i Universitas Tadulako (Untad) telah selesai mengikuti program magang Ferienjob di Jerman. Para mahasiswa tersebut disambut hangat kepulangannya setelah melaksanakan magang selama tiga bulan pada Kamis, 29 Februari 2024.

Penyambutan ini dihadiri oleh Rektor Untad, Prof Amar didampingi jajaran, Ketua Senat, Dekan Fakultas, Wakil Dekan, Ketua Program Studi serta perwakilan mahasiswa. Prof Amar menyampaikan harapan agar 30 mahasiswa yang telah menyelesaikan magang menjadi agent of innovation (agen inovasi).

“Luar biasa, ini menjadi kali pertama kita mengirim mahasiswa untuk mengikuti magang ke Jerman dan mendapat respon yang baik. Jadi selain culture shock yang kalian temukan, pastinya banyak juga pembelajaran. Kami berharap kalian bisa menjadi agent of innovation kepada teman-teman lain agar termotivasi mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini," ucap Prof Amar. 

"Kami juga berharap alumni-alumni kita bisa mendapatkan pengalaman dan pemahaman kerja magang seperti ini yang nantinya mampu membuka koneksi atau jaringan kerjasama sebanyak-banyaknya,” tambah Rektor.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Petencanaan Untad, Dr Aiyen, berujar mahasiswa magang yang telah kembali banyak mendapatkan pengalaman terbaik selama mengikuti magang di Jerman.

“Untuk waktu kerja magang anak-anak yang ke Jerman ini rata-rata 36 jam perminggu. Ketika mereka kembali banyak yang bercerita mendapatkan selain culture shock, juga mendapatkan pengalaman-pengalaman terbaik di tempat magang mereka masing-masing,” ujarnya.

Kamalia salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang ferienjob berkesempatan menceritakan pengalaman terbaiknya selama magang di Jerman.

“Untuk pengalaman di tempat saya sendiri khususnya perihal kedisiplinan. Jadi, orang-orang Jerman itu sangat disiplin waktu. Alat-alat transportasi di sana itu benar-benar sesuai jadwal. Jadi kalau kita tidak mengikuti ketepatan waktu, maka kita akan kesusahan sendiri. Tidak hanya itu, tingkat kebersihan di sana sangat tinggi, jadi jarang kita menemukan sampah berserakan,” jelas Kamalia.

Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

tengah 1