BANGGAI, METROSULAWESI.NET - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banggai, Alwin Palalo membeberkan adanya praktik kecurangan pemilu yang dilakukan oknum Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Dalam wawancaranya bersama Tim Metro Sulawesi, Kamis, 14 Maret 2024, Alwin menduga ada keterlibatan PKK dan PPS untuk memenangkan salah satu peserta pemilu.

Keterlibatan tersebut, berdasarkan dugaan Alwin, dimobilisasi secara sistematis, terstruktur dan masif, dimana hal ini bertentangan dengan undang-undang Pemilu dan termasuk pelanggaran.

"PPK dan PPS seharusnya bersikap netral dan tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu," sambung Ketua KPU periode 2018-2023 iti.

Alwin mengklaim memiliki tim dan saksi yang berhasil mengumpulkan bukti yang akurat dan relevan, kemudian telah melaporkannya ke pihak Bawaslu.

"Saat ini kami menunggu respons dan tindakan yang konkret dari pihak berwenang," terangnya.

Alwin mengingatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, bahwa kasus ini tidak boleh diabaikan karena menyangkut kepentingan publik.

"Kami menduga keberpihakan tidak hanya terbatas pada satu PPK, melainkan melibatkan seluruh kecamatan di Kabupaten Banggai," jelas Alwin.

Alwin berpendapat bahwa keberpihakan PPK dan PPS pada salah satu partai atau calon legislatif tertentu membuat kontestasi politik menjadi tidak lagi fair.

"Sebagai wasit harusnya netral, tidak merupakan timses suatu partai," tandasnya.

Jika dugaan pelanggaran pemilu yang dimaksud terbukti benar, maka ia merekomendasikan untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) se-Kabupaten Banggai sebagai langkah yang harus diambil Bawaslu.

"Hal demikian adalah upaya memastikan keberlangsungan proses demokrasi yang bersih dan transparan di daerah yang kita cintai ini," tutup Alwin.

Reporter: Abdy Gunawan 
Editor: Udin Salim