Home Sulteng Sekretariat DPRD Sulteng Terlibat Program Tangguh Bersinar

Sekretariat DPRD Sulteng Terlibat Program Tangguh Bersinar

229
0
Social Media Share
Sekretariat DPRD Sulteng Terlibat Program Tangguh Bersinar

KONPERS - Suasana konferensi pers (konpers) di ruang kerja Sekretaris DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Siti Rahmi Singi, Senin, 12 Februari 2024. (Foto: METROSULAWESI/ Yusuf Bj)

PALU, METROSULAWESI.NET - Sekretaris DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Siti Rahmi Singi mengungkapkan, saat ini pihaknya dilibatkan dalam Program Terpadu Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Perangkat Daerah (Tangguh Bersinar) Provinsi Sulawesi Tengah yang dinahkodai oleh Wakil Gubernur Sulteng, Ma'mun Amir.

"Pemprov Sulteng menetapkan Kabupaten Sigi sebagai pusat Program Tangguh Bersinar Penurunan Stunting dan Kemiskinan,” kata Siti Rahmi Singi saat konpers di ruang kerjanya, Senin, 12 Febaruari 2024.

Siti mengungkapkan, tiap OPD dilibatkan dalam program tersebut untuk menjadi Orang Tua Asuh bagi sejumlah desa di Kabupaten Sigi.

“Untuk Sekretariat DPRD Sulteng kami mendapat tiga desa binaan, yakni Walatana, Rogo, dan Baluase. Sekarang sudah masuk dalam tahapan pelaksanaan, karena tahap persiapan sudah dilaksanakan Bappeda Sulteng sebagai pengampu, dan masih ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perangkat daerah pada tahap pelaksanaan ini,” kata Siti.

Untuk tahap awal, kata Siti, pihaknya sudah melakukan identifikasi pada tiga desa tersebut.

“Tahap identifikasi pertama, kami melakukan pertemuan dengan perangkat daerah terkait di Kabupaten Sigi yang mendampingi kami yaitu Sekretariat DPRD Kabupaten Sigi, Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, Bappeda Kabupaten Sigi, camat, dan kepala puskesmas. Kami sudah melakukan rapat untuk mengetahui apa yang menjadi kendala Pemda Sigi dalam menurunkan stunting dan kemiskinan,” jelasnya.

“Kami lanjutkan dengan peninjauan lokasi pada saat itu. Penanganan tiga desa tersebut saya berikan kepercayaan kepada tiga kabag, Desa Baluase ditangani Kabag Persidangan dan Perundang Undangan, Desa Rogo ditangani Kabag Umum dan Keuangan, kemudian Desa Walatana ditangani Kabag Fasilitasi dan Penganggaran Pengawasan. Saya memberikan tanggungjawab kepada tiga kabag itu untuk mendampingi tiga desa binaan tersebut,” sambungnya.

Kata dia, tahap identifikasi ini tidak hanya berlangsung singkat, karena ada pengumpulan data.

“Karena bisa jadi data stunting dan kemiskinan itu sudah berubah saat ini. Oleh karena itu kita lakukan pendataan ulang dan identifikasi,” kata Siti.

Reporter: Yusuf Bj

tengah 1