DONGGALA, METROSULAWESI.NET - Puluhan warga Banawa melakukan aksi penolakan debat pilkada Donggala di kantor KPU Donggala, Senin 28 Oktober 2024. Aksi ini dikoordinir LS-adi Ujang dan KPKT (Komisi Pemberantasan Korupsi Tipikor) Donggala, Heri Soumena.

“KPU Donggala harus melakukan dua debat terakhir di Kabupaten Donggala, debat kedua dalam kota Banawa, debat kedua harus di Pantai Barat” kata Ujang Ls-adi.

Ketua KPKT Heri Soumena mengatakan KPU Donggala suka atau tidak suka harus melaksanakan debat kandidat di Kabupaten Donggala, karena menurutnya Pilakda Donggala adalah pesta masyarakat Kabupaten Donggala.

“Uang Donggala komiu (KPU) pakai Rp39 miliar, harusnya uang itu dibelanjai di Donggala. Pilkada Donggala pesta masyarakat Kabupaten Donggala. Debat kedua dan ketiga harga mati harus dilaksanakan di Donggala,” tekannya.

Hal senada disampaikan warga Banawa Mantan aktivis Donggala Bangkit Moh Zain menekankan bahawa apa yang dilakukan KPU Donggala sangat keliru membuat debat di Kota Palu.

“Itu ketua KPU Donggala pernah bilang ke saya sudah telanjur. Tolong jangan paksakan naluri saya seperti tahun sebelumnya tidur dan menduduki kantor DPRD. Jika tidak ada jawaban tegas atau keputusan KPU Donggala, nanti kita lihat apa yang akan terjadi,” ancamnya.

“Kuat dugaan (asas praduga tak bersalah) Ketua KPU Donggala “bisnis” di ajang debat pilkada Donggala di Kota Palu. Kami tidak ingin debat kedua dan ketiga dilaksanakan di kota Palu,” tegasnya.

Ketua KPU Donggala melalui devisi Data Rahmat yang menerima massa aksi mengatakan penyampaian aspirasi akan diteruskan kepada pimpinannya.

Ia mengaku tidak bisa memutuskan apa yang diinginkan massa aksi, sebab beberapa komisioner ada ke Bali dan Makassar.

“Terima kasih, ini adalah aksi yang kedua kritikan terhadap KPU Donggala, menyangkut aspirasi yang disampaikan hari ini akan kami sampaikan ke Pimpinan dan komisioner lainya,” kata Rahmat.

Pada kesempatan itu, Rahmat Rahmat mengatakan, debat kedua akan dilaksanakan di Donggala. Sedangkan debat ketiga akan kembali dilaksanakan di Kota Palu.

“Terkait penyampaian aspirasi hari ini akan kami sampaikan, saya tidak bisa mengambil keputusan,” pungkasnya.

Reporter: Tamsyir Ramli 
Editor: Udin Salim