PALU, METROSULAWESI.NET - Per 31 September 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah menerima sebanyak 841 layanan konsumen yang terdiri dari 108 layanan pengaduan, 680 pemberian informasi, dan 53 penerimaan informasi. 

“Dari total layanan konsumen tersebut sebanyak 434 layanan terkait perbankan, 294 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 27 layanan terkait asuransi, 5 layanan terkait pegadaian,” kata Kepala OJK Sulteng, Triyono Rahardjo belum lama ini.

Lanjut Triyono, ada sebanyak 29 layanan terkait fintech dan 1 layanan terkait Lembaga Keuangan Mikro. Selain itu, 51 layanan terkait dengan lembaga jasa keuangan yang tidak berada di bawah pengaturan dan pengawasan OJK. 

“Tercatat OJK Sulteng juga melayani permohonan Informasi Debitur melalui Sistem Layanan Informasi Konsumen (SLIK) sebanyak 6.769 permohonan,” jelasnya.

Sementara Otoritas Jasa Keuangan dan seluruh Pelaku Usaha Jasa Keuangan memiliki komitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Hal tersebut tertuang dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI). 

“Dimana salah satu Visi SNLKI 2021-2025 adalah mewujudkan masyarakat indonesia yang memiliki indeks literasi keuangan yang tinggi (well literate), sehingga dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan,” ujarnya.

“Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui penyelenggaraan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang dilaksanakan setiap bulan Oktober sejak tahun 2016,” ujarnya menambahkan.

Reporter: Fikri Alihana 
Editor: Syahril Hantono