Home Hukum & Kriminal Operasi Zebra Tinombala 2024, Jumlah Korban Jiwa Meningkat

Operasi Zebra Tinombala 2024, Jumlah Korban Jiwa Meningkat

290
0
Social Media Share
Operasi Zebra Tinombala 2024, Jumlah Korban Jiwa Meningkat

KONFERENSI PERS - Dirlantas Polda Sulteng, Kombes Pol Atot Irawan, S.I.K., M.M., (kiri) saat memberikan keterangan pers kepada awak media, di Gedung Ditlantas Polda Sulteng, Jalan Soekarno-Hatta Kota Palu, Senin, 28 Oktober 2024. (Foto: Cupey/ rotari.id)

PALU, METROSULAWESI.NET - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulteng menggelar konferensi pers hasil pelaksanaan Operasi Zebra Tinombala 14-27 Oktober 2024 pada wilayah Sulawesi Tengah di Gedung Ditlantas Polda Sulteng, Jalan Soekarno-Hatta Kota Palu, Senin, 28 Oktober 2024. 

Dirlantas Polda Sulteng, Kombes Pol Atot Irawan, S.I.K., M.M. mengatakan, pola kegiatan Operasi Zebra Tinombala 2024 dibagi dalam dua waktu.

"Yaitu pada Minggu pertama persentase-nya lebih pada mengedepankan tindakan-tindakan yang sifatnya persuasif, humanis, dan edukatif. Jika dihitung preemtifnya 40 persen dan preventifnya atau pencegahan itu 40 persen, dan represifnya 20 persen. Itu pada Minggu pertama Operasi Zebra Tinombala," kata Kombes Pol Atot Irawan.

"Minggu kedua, ada sedikit perubahan pola, yakni pada represifnya ditingkatkan menjadi 50 persen. Jadi pada minggu pertama kami sekaligus melakukan sosialisasi tidak serta merta melakukan penindakan hukum, supaya ada pemahaman dari masyarakat, aplikasinya berupa memberikan teguran teguran," jelasnya lagi.

Kombes Pol Atot Irawan mengatakan, ada beberapa target pelanggaran pada Operasi Zebra Tinombala 2024, namun lebih kepada yang berpotensi menimbulkan korban jiwa.

"Pelanggaran itu banyak, misalnya tidak membawa surat-surat, kendaraan yang spesifikasinya tidak sesuai, tapi kita lebih kepada pelanggaran yang misalnya tidak menggunakan helm atau pakai helm yang tidak ber-SNI, pengendara yang melawan arus. Jadi prioritas pelanggaran yang berpotensi menimbulkan korban, baik bagi pengendara maupun masyarakat sekitar. Kecelakaan kerap diawali dengan pelanggaran," jelasnya.

Kombes Pol Atot Irawan mengungkapkan tilang manual dilaksanakan pada Operasi Zebra Tinombala 2024, dikarenakan sarana tilang elektronik (ETLE) masih dalam perawatan. "Ada 1.633 tilang manual yang kami laksanakan," kata Atot Irawan.

"Teguran kepada pelanggar 19.530, meningkat lebih dari 21 persen dari pada 2023 yakni sebanyak 16.134," sambungnya.

Operasi Zebra Tinombala kali ini, kata Kombes Pol Atot Irawan, didominasi oleh pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm atau menggunakan helm yang tidak ber-SNI, dan menggunakan helm namun tidak di-klik. "Selain itu pelanggaran melawan arus juga sering terjadi pada Operasi Zebra Tinombala kali ini," ungkapnya.

"Kendaraan roda dua atau motor masih mendominasi pelanggaran yakni sebanyak 1.415, sedangkan pada 2023 sebanyak 4.657. Memang ini menurun sekitar 70 persen. Sebenarnya kita tidak mencari jumlah penindakan, tapi berhasilnya visi misi kita yakni memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas," ungkapnya.

Kombes Pol Atot Irawan mengungkapkan, pelanggar pada Operasi Zebra Tinombala kali ini didominasi oleh usia produktif yakni 16-40 tahun.

"Mayoritas karyawan dan pelajar, persentasenya kurang lebih 65 persen," ungkapnya.  

"Bentuk pelanggaran baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat yaitu tidak memiliki SIM, persentasenya sekitar 80 persen," sambungnya.

Secara umum, kata dia, perbandingan jumlah kejadian pada Operasi Zebra Tinombala 2023 dan 2024 ada penurunan.

"Kalau pada 2023 jumlah kejadiannya 35, sedangkan pada 2024 jumlahnya 33. Jadi ada penurunan," jelasnya.

"Justru korban meninggal dunia mengalami peningkatan, yakni pada 2023 sebanyak 12 korban jiwa sedangkan pada 2024 ada 15 korban jiwa. Untuk korban luka berat juga mengalami peningkatan, yakni pada 2023 ada 15 korban luka berat, 2024 ada 20 korban luka berat," sambungnya.

Reporter: Yusuf Bj 

tengah 1