
DISKUSI - Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah memfasilitasi Disikusi Mekanisme Koordinasi dan Komunikasi Proyek Sustainable Agriculture for Forest Ecosystems (SAFE), yang berlangsung di Palu, baru-baru ini. (Foto: Ist)
PALU, METROSULAWESI.NET - Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah memfasilitasi Disikusi Mekanisme Koordinasi dan Komunikasi Proyek Sustainable Agriculture for Forest Ecosystems (SAFE), yang berlangsung di Palu, baru-baru ini.
Diskusi dibuka Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Christina Shandra Tobondo. Diterangkan, pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia melaksanakan agenda bersama antara Direktorat Pangan dan Pertanian-Bappenas dan GIZ, untuk Disikusi Mekanisme Koordinasi dan Komunikasi Proyek SAFE.
"Ini sebagai upaya mendukung kontribusi pada transisi inklusif produksi komuditas pertanian menuju rantai pasok berkelanjutan untuk petani kecil Indonesia," terangnya.
Shandra menyampaikan latar belakang proyek itu untuk memastikan komoditas pertanian yang dijual pasar eropa tidak berkontribusi terhadap deforestasi dan degradasi hutan.
Pelaksanaannya menyasar tiga provinsi, yaitu; Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Lampung, dengan mengandalkan masing-masing commodity unggulannya.
Pada 28 agustus 2024, telah ditandatangani Implementation Agreement (AI) proyek SAFE, sekaligus secara resmi dilaksanakannya proyek tersebut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Kemudian, sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Federal Jerman dan Uni Eropa sepakat untuk membantu mendanai proyek tersebut.
Adapun tujuan pelaksanaan disikusi antara lain memberikan informasi yang cukup terkait peran Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah terhadap Proyek SAFE. Kemudian, mendiskusikan mekanisme koordinasi untuk mencapai tujuan kegiatan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj

LEAVE A REPLY