Gubernur Prihatin PT Wangsiang di Morowali Berhenti Beroperasi

MOROWALI, METROSULAWESI.NET - Gubernur Sulawesi Tengah menyatakan keprihatinannya atas terhentinya operasional PT Wangsiang yang sudah tidak berproduksi selama kurang lebih tujuh bulan. Kondisi ini berdampak pada pengurangan tenaga kerja yang signifikan.

Hal itu disampaikan saat melakukan peninjauan langsung ke area pabrik nikel dan pelabuhan perusahaan yang berlokasi di Desa Siung Batu, Jumat (05/12/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur melihat kondisi fasilitas pabrik sekaligus mengecek pelabuhan yang peletakan batu pertamanya ia lakukan pada Maret 2016 saat masih menjabat sebagai Bupati Morowali. 

Ia juga mengingatkan kembali komitmen kerja sama yang telah disepakati antara PT Wangsiang dan Pemerintah Daerah melalui Perusda, sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU).

Saat ini, PT Wangsiang telah mengembangkan sekitar 113 hektare lahan untuk operasional. Namun salah satu smelter utama berhenti berfungsi sejak tujuh bulan terakhir, menyebabkan penurunan produksi secara drastis. 

Kondisi itu berdampak langsung pada pengurangan tenaga kerja dari sekitar 1.200 karyawan menjadi hanya 200 orang yang masih bertahan.

Gubernur menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan segera berkomunikasi dengan investor guna mencari langkah strategis agar perusahaan dapat kembali beroperasi. 

Menurutnya, keberlanjutan investasi tidak hanya penting bagi iklim industri di daerah tetapi juga bagi stabilitas ekonomi masyarakat, terutama pekerja yang terdampak penghentian operasional.

“Pemerintah daerah tentu berharap PT Wangsiang dapat kembali beroperasi agar lapangan pekerjaan terbuka kembali dan kehidupan ekonomi para karyawan dapat pulih,” ujar Gubernur dalam kunjungan tersebut.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memastikan perusahaan-perusahaan strategis tetap berjalan optimal demi mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. (ril/*)