Klarifikasi Kepala SMAN 5 Palu, Salim: Yang Saya Persoalkan Itu Attitude

Kepala SMAN 5 Palu, Salim, menjelaskan polemik dirinya dengan Haerana karena persoalan attitude atau sikap. Menurutnya, Haerana memiliki attitude yang tidak bagus sebagai seorang guru.

Sep 8, 2025 - 20:23
Sep 8, 2025 - 20:29
 0
Klarifikasi Kepala SMAN 5 Palu, Salim: Yang Saya Persoalkan Itu Attitude
Kepala SMAN 5 Palu, Salim. (Foto: penategas.id/ Adam)

PALU, METROSULAWESI.NET - Kepala SMAN 5 Palu, Salim, menjelaskan polemik dirinya dengan Haerana karena persoalan attitude atau sikap. Menurutnya, Haerana memiliki attitude yang tidak bagus sebagai seorang guru.

"Yang saya persoalkan itu attitude, sikapnya. Dia ini pindah dari SMA 9 Palu karena tidak masuk mengajar satu tahun setengah. Dia melawan kepala sekolah," ucap Salim, Minggu, 7 September 2025.

"Dia ini (Haerana) guru yang tidak pernah menghadap ke saya dan tidak pernah curhat ke saya. Saya anggap selama ini Haerana tidak pernah membutuhkan kepala sekolah dan tidak pernah menyukai saya sebagai kepala sekolah," tambahnya.

Salim menyebut pecahnya polemik dirinya dengan Haerana karena melibatkan orang luar dalam penyelesaian perselisihan melalui seseorang yang mengaku kaka Haerana.


Orang luar dimaksud adalah Anggota DPRD Sulteng, sekaligus Ketua Komisi IV, Alimudin Pa’ada, yang diminta oleh kaka Haerana untuk menyelesaikan perselisihan dengan Salim.

"Ketua Komisi DPRD datang memarahi saya, kemudian menunjuk muka saya. Pikiran saya, kenapa musti orang luar digunakan untuk menekan saya sebagai kepala sekolah," ujar Salim.

Terkait dugaan menekan nilai Haerana sebagai guru, Salim membantah. Ia mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut. Katanya, Haerena yang tidak pernah menemuinya untuk mengurus kenaikan pangkat.

"Kalau mau mengurus dari dulu dibuatkan pasti saya teken. Tapi dia tidak mau urus," ungkap Kepsek.

Sementara terkait terbitnya SK penetapan Haerana sebagai guru definitif SMA 5 Palu sejak 2020, Salim berujar tidak mengetahui. Namun diakuinya pernah ditunjukkan SK tersebut tapi yang tercantum sebagai guru bahasa Inggris yang kemudian dilakukan perbaikan.

"Saya juga tidak kasih dia wali kelas atau guru wali karena ada siswa yang menjadi atlet sepak bola dari sekolah kami diberikan nilai merah. Anak-anak atlet begitu memang tidak sempat lagi kemampuannya untuk belajar bagus. Ini harusnya ada perlakuan yang berbeda," tutur Salim.

Salim menambahkan dengan polemik yang sudah terjadi, ia tetap membuka ruang damai untuk Haerana. Yang penting, katanya, Haerana harus mengubah sikap dan perilaku.

"Saya tetap membuka ruang, yang penting dia menyadari attitude-nya yang tidak bagus. Dan jangan lagi membawa-bawa orang lain dalam masalah ini. Datang saja menghadap dengan kesadaran sendiri," pungkas Salim.

Reporter: Michael Simanjuntak 
Editor: Udin Salim 

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow