BKPSDM Donggala Diintervensi? SK Pemecatan El Beredar di Medsos
Kinerja BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Donggala disoal. Pasalnya dinas yang mengurusi pegawai Donggala itu melakukan pemecetan. Kemudian surat pemecatannya tidak diteruskan ke yang bersangkutan, tapi justru beredar di media sosial. Adalah El pegawai Dinas Kesehatan Donggala yang bertugas di salah satu Puskesmas di pantai Barat.

DONGGALA METROSULAWESI.NET - Kinerja BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Donggala disoal. Pasalnya dinas yang mengurusi pegawai Donggala itu melakukan pemecetan. Kemudian surat pemecatannya tidak diteruskan ke yang bersangkutan, tapi justru beredar di media sosial. Adalah El pegawai Dinas Kesehatan Donggala yang bertugas di salah satu Puskesmas di pantai Barat.
"BKPSDM harus bisa menjaga rahasia saya dipecat, tapi SK pemberhentian tidak saya terima," kata korban pemecatan El kepada wartawan, Minggu 7 September 2025.
El menjelaskan proses pemberhentian tanpa sepengetahuam Dinas Kesehatan sebagai leading sector, bahkan kepala puskesmas tempat berdinas juga tidak mengetahui.
"Saya di-BAP pada 23 Juni di kantor BKSDM hanya satu kali. Terus masalah saya ini tidak diketahui Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas tempat saya berdinas sebagai bidan, tiba-tiba cepat keluar SK pemberhentian. Kami menduga ada intervensi," beber El.
"Yang saya persoalkan SK pemecatan yang cepat. Anehnya, saya belum terima SK pemecatan. SK pemecatan keluar tanggal 3 September sampai sekarang belum saya terima itu SK. Saya lihat SK ku hanya beredar di grup WA. Bisanya SK pemberhentianku tersebar luas. Saya saja belum terima SK pemberhentian," bebernya lagi.
Ditanya apa yang menyebabkan dirinya diadukan ke BKSDM hingga berujung pemecatan? El menjawab persoalan rumah tangga.
"Pelapor F, kami curiga intervensi BKPSDM proses SK pemberhentian cepat keluar dan beredar luas. Saya saja terlapor belum terima SK pemberhentian. Padahal kabid disiplin, Mariadi pernah bilang ke saya, hanya kena sanksi administrasi penundaan kenaikan pangkat, bukan pemecatan. Kuat dugaan intervensi F pelapor sangat kuat. Ini masalah keluarga pak,” katanya.
Sementara itu Kepala BKSDM Donggala, Isngadi yang dikonfirmasi Minggu sore meminta wartawan untuk bertemu besok di kantornya.
"Saya masih bawa mobil, besok saya tunggu dikantor,” singkatnya melalui sambungan telepon.
Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Udin Salim
Apa Reaksimu?






