Diskresi Bisa Ditempuh Jika Musprov ISSI Buntu

PALU, METROSULAWESI.NET - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya angkat bicara terkait dinamika dalam pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sulteng untuk periode 2025-2029.

Ketua Bidang Hukum KONI Sulteng, Natsir Said, menegaskan bahwa setiap pergantian kepengurusan organisasi olahraga wajib berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta aturan-aturan turunannya.

“Setiap proses pergantian kepengurusan, apalagi ketika masa jabatan telah berakhir, rujukannya jelas, yaitu AD/ART. Itu adalah ‘kitab suci’ yang wajib dipatuhi oleh semua organisasi, termasuk organisasi olahraga,” tegas Natsir, Jumat (5/7/2025).

Saat ini, Musprov ISSI Sulteng tengah memasuki tahap penjaringan calon Ketua Umum periode 2025-2029. Dua kandidat sebelumnya dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam AD/ART. Karena itu, ISSI Sulteng berencana membuka kembali proses penjaringan.

Namun, Natsir membuka peluang adanya diskresi jika dalam tahapan penjaringan berikutnya tetap tidak ada kandidat yang memenuhi syarat.

“Diskresi itu bisa saja diambil, khususnya jika seluruh kandidat tidak mampu memenuhi ketentuan yang diatur dalam AD/ART. Organisasi dapat memberikan ruang khusus bagi kader yang sebelumnya tidak memenuhi syarat, tentu dengan pertimbangan yang matang,” jelasnya.

Natsir juga menegaskan, apabila proses penjaringan tetap buntu dan tidak menghasilkan keputusan, KONI Provinsi berhak mengambil alih kepengurusan ISSI Sulteng secara sementara.

“KONI bisa mengambil alih untuk sementara, bukan untuk mengurus kegiatan harian, melainkan dalam rangka pembinaan dan pendampingan hingga terbentuk pengurus definitif secara sah,” pungkasnya. 

Reporter: Adi Pranata 
Editor: Udin Salim