Kinerja Ekonomi dan Fiskal Sulteng Triwulan IV 2025 Positif, APBD Sulteng Surplus Rp1,98 Triliun
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tengah hingga Oktober 2025 menunjukkan peran penting kebijakan fiskal dalam menjaga momentum ekonomi daerah.
PALU, METROSULAWESI.NET- Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tengah hingga Oktober 2025 menunjukkan peran penting kebijakan fiskal dalam menjaga momentum ekonomi daerah.
Berdasarkan data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tengah, Pendapatan Daerah telah terealisasi sebesar Rp16,92 triliun atau 65,82 persen dari target.
Sementara itu, realisasi Belanja Daerah tercatat Rp15,34 triliun, dan menempatkan APBD Sulteng dalam posisi surplus sekitar Rp1,98 triliun.
“Penerimaan terbesar masih berasal dari Transfer ke Daerah, namun Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga tumbuh positif didorong inovasi pemungutan pajak, digitalisasi layanan publik, serta peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat,” ujar Kepala Kanwil DJPb Sulawesi Tengah, Teddy Suhartadi Permadi dalam siaran pers, Senin (24/11/2025).
Ia menambahkan, realisasi belanja daerah menunjukkan tren progresif, terutama pada belanja modal yang meningkat sejak triwulan III seiring percepatan pembangunan infrastruktur fisik.
Program prioritas seperti pembangunan jalan penghubung antarwilayah dan revitalisasi fasilitas kesehatan menjadi salah satu penggerak belanja produktif pemerintah.
Kondisi tersebut, kata Teddy, mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong aktivitas ekonomi melalui optimalisasi belanja publik yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Secara keseluruhan, kinerja ekonomi dan fiskal Sulawesi Tengah hingga awal triwulan IV tahun 2025 menunjukkan arah yang positif, dengan pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat, inflasi yang terkendali, serta pengelolaan fiskal yang semakin berkualitas dan efisien,” jelasnya.
Menurutnya, kolaborasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas dan pemerataan ekonomi. Ia berharap sinergi lintas pemangku kepentingan terus diperkuat agar pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.
“Pertumbuhan yang baik harus mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkokoh ketahanan fiskal daerah di tengah tantangan ekonomi global,” tegas Teddy.
Dengan capaian fiskal yang solid tersebut, pemerintah optimistis Sulawesi Tengah dapat menutup tahun anggaran 2025 dengan kinerja lebih baik sekaligus memperkuat fondasi pembangunan daerah ke depan.(ril/*)
Apa Reaksimu?


