Sita Satu Pajero, Kejari Masih Rahasiakan Oknum Karyawati PDAM Terlibat Korupsi
Kasus dugaan korupsi di PDAM Uwe Lino Donggala memasuki babak baru. Meski masih merahasiakan tersangkanya, namun Kejaksaan Negeri (Kejari) Donggala menyita sejumlah aset yang diduga terkait dengan dugaan korupsi tersebut.
DONGGALA, METROSULAWESI.NET- Kasus dugaan korupsi di PDAM Uwe Lino Donggala memasuki babak baru. Meski masih merahasiakan tersangkanya, namun Kejaksaan Negeri (Kejari) Donggala menyita sejumlah aset yang diduga terkait dengan dugaan korupsi tersebut.
Awal bulan November lalu, Metrosulawesi sempat mengangkat terkait pelaku yang diduga membobol PDAM Uwe Lino Donggala sebesar Rp5 miliar itu. Sumber Metrosulawesi menyebutkan, dia adalah seorang perempuan yang sehari-harinya mengurusi keuangan perusahaan milik Pemda Donggala itu.
Oknum karyawati ini memiliki sebuah mobil Pajero seharga Rp700 juta dan usaha gerai jasa pengiriman uang.
"Dia pak beli mobil pajero yang harganya Rp700 juta. Dia bangun gerai tempat usaha pengiriman uang," kata sumber itu kepada Metrosulawesi, Minggu 2 November 2025.
"30 unit usaha jasa pengiriman uang itu ada juga dia bikin di Morowali, dan tersebar di Kota Palu," tambah sumber internal PDAM Donggala itu.
Sumber itu membenarkan apa yang dikatakan Direktur PDAM Donggala bahwa pelaku pembobol dana kas PDAM Donggala adalah oknum karyawan. "Memang benar yang disampaikan Direktur PDAM pak Imran, uang PDAM Rp5 miliar diambil oknum karyawan sendiri," kata sumber itu.
Diberitakan pembobolan ini terungkap setelah adanya temuan Inspektorat Donggala kemudian disusul dengan pembentukan tim internal PDAM Uwe Lino.
Direktur PDAM Donggala, Imran mengatakan, setelah mendapat kabar adanya temuan dari Inspketorat pihaknya langsung membentuk tim untuk mengusut temuan tersebut dan mengecek kondisi kas PDAM.
“iya karena ulah karyawan sendiri PDAM Uwe Lino jadi temuan Inspektorat Rp 5 miliar. Padahal penyebabnya kas PDAM Uwe Lino dibobol oknum karyawan sendiri,” kata Direktur PDAM Uwe Lino Donggala, Imran kepada Metrosulawesi, Kamis 30 Oktober 2025.
Imran tak menyebut identitas karyawannya yang diduga melakukan pembobolan keuangan PDAM itu. Dia hanya menyebutkan bahwa tersebut tidak disetor ke bank.
“Uang tidak disetor ke bank. Pengakuan oknum, praktik ini sudah dia lakukan sejak tahun 2021 sampai sekarang. Total uang PDAM Uwe Lino yang raib Rp5 miliar,” kata Imran.
“Kecurigaan timbul saat Inspektorat menyebut PDAM Uwe Lino memiliki temuan. Makanya saya selaku pimpinan langsung membentuk tim bekerja selama dua hari, dan menemukan memang benar adanya orang dalam kami, yang tega menguras uang PDAM Uwe Lino,” sebutnya lagi.
Imran menjelaskan oknum karyawan yang menilep uang PDAM Uwe Lino itu sudah mengakui perbuatannya sesaat setelah tim yang dibentuk melakukan pemeriksaan internal.
Dikatakannya lagi modus yang digunakan oleh oknum karyawan PDAM Uwe Lino itu setiap melakukan penyetoran uang di bank, ia menggunakan rekening koran palsu lalu rekening koran palsu tersebut kemudian disetor di kantor.
“Oknum karyawan kami ini memang profesioanal. Rapi bekerja. Kami menduga ada kerja sama dengan oknum bank, dan mungkin juga uang Rp5 miliar itu dia deposito. Setoran rekening palsu yang dia buat itu, dia setor di kantor,” bebernya.
“Dan oknum karyawan kami ini sudah mengakui dan berjanji akan mengembalikan uang Rp5 miliar. Dia sudah kasi kembali Rp750 juta untuk pengembalian pertama Rp1,7 miliar yang menjadi temuan Inspektorat. Oknum karyawan sudah menggadai sebidang tanah dan dua unit BPKB, ia meminta waktu untuk mengembalikan uang. Sedangkan waktu yang diberikan inspektorat selama satu tahun,” jelasnya. (anc)
Apa Reaksimu?


