MBG di Kabupaten Sigi Sasar Siswa Daerah Terpencil

Pemerintah Kabupaten Sigi memastikan siswa di wilayah terpencil turut mendapatkan manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, program ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Oktober 10, 2025 - 06:03
 0
MBG di Kabupaten Sigi Sasar Siswa Daerah Terpencil
Sekda Kabupaten Sigi, Nuim Hayat memimpin Rapat Koordinasi Daerah Satuan Tugas (Satgas) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Sigi di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Selasa (7/10/2025) . FOTO: HUMAS PEMKAB SIGI

SIGI, METROSULAWESI.NET- Pemerintah Kabupaten Sigi memastikan siswa di wilayah terpencil turut mendapatkan manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, program ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Upaya tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Daerah Satuan Tugas (Satgas) Program MBG Kabupaten Sigi yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Sigi, Nuim Hayat. Rapat berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Selasa (7/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri unsur Forkopimda Sigi, kepala OPD, para camat, Satgas MBG Kabupaten Sigi, serta perwakilan Badan Gizi Nasional. Rakor bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor agar pelaksanaan program MBG di wilayah terpencil berjalan optimal.

Sekda Nuim Hayat menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak agar pelaksanaan program nasional tersebut tepat sasaran dan bebas kendala.

“Program ini jangan sampai ada kekeliruan di lapangan. Kami mohon koordinator, baik dari provinsi hingga kecamatan, melakukan monitoring secara berkala,” ujar Sekda.

Berdasarkan hasil pemetaan, wilayah Dolo Barat, Lindu, dan Kulawi masuk dalam kategori daerah terpencil. Karena itu, Sekda meminta pemetaan penerima manfaat dilakukan secara akurat agar distribusi dan pengawasan program lebih efektif.

Tahun ini, Pemda Sigi bersama Badan Gizi Nasional akan membangun sejumlah fasilitas pendukung MBG di wilayah Marawola dan Dolo. Sarana dan prasarana tersebut dibiayai oleh pemerintah daerah.

Sekda juga menyoroti tantangan di Kecamatan Pipikoro yang memiliki 14 desa dengan jarak antardesa yang berjauhan. Ia meminta agar persoalan infrastruktur jalan menjadi perhatian serius.

“Koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum agar distribusi makanan bergizi dapat berjalan lancar,” tegasnya.

Selain infrastruktur, kolaborasi lintas sektor juga ditekankan, terutama dengan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan, untuk memastikan pasokan bahan pangan stabil dan berkelanjutan. Bahan baku MBG pun diharapkan berasal dari masyarakat lokal guna mendorong ekonomi daerah.

 “Kami berharap pelaksanaan program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di wilayah terpencil, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat lokal. Mari kita berkolaborasi mewujudkan generasi Sigi yang unggul dan sehat,” Sekda.(ril/*)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow