Wagub Dorong Sulteng Jadi Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Sulampua

Palu, Metrosulawesi - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A. Lamadjido resmi membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua) Triwulan II Tahun 2025 yang digelar oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah di Gedung Pogombo, Kamis (15/5).
Dalam sambutannya, Wagub menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah terus menunjukkan komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan siap menjadi salah satu pilar utama ekonomi kawasan Sulampua. Berdasarkan data tahun 2024, Sulawesi Tengah berkontribusi sebesar 17,08% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulampua, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah Sulawesi Selatan.
“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tercatat sebesar 9,89% (year-on-year), jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 5,03%. Kontribusi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, mencapai lebih dari 39,89% terhadap PDRB daerah,” jelas Wagub.
Ia juga menambahkan bahwa ekspor komoditas seperti besi baja dan nikel menjadi penggerak utama, dengan nilai ekspor mencapai lebih dari US\$16,7 miliar atau sekitar 78,74% dari total ekspor Sulteng pada tahun 2024.
Namun demikian, Wagub menyoroti tantangan yang dihadapi, terutama terkait rendahnya serapan tenaga kerja di sektor industri, yakni hanya 10,66%. Sementara sektor pertanian dan perdagangan masih mendominasi dengan total serapan tenaga kerja mencapai lebih dari 57%.
“Untuk itu, perlu pendekatan inklusif dan kolaboratif agar sektor industri mampu tumbuh seiring sektor lainnya dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” ungkapnya.
Rakorwil kali ini mengusung tema “Peta Jalan Industri di Sulampua” dan bertujuan merumuskan strategi pembangunan industri yang berkelanjutan. Wagub menekankan pentingnya inovasi, penerapan teknologi modern, dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, serta masyarakat dalam menciptakan ekosistem industri yang kompetitif.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kerja lokal serta pentingnya praktik industri berkelanjutan dan strategi branding untuk meningkatkan daya saing produk di pasar internasional.
“Dengan langkah strategis ini, kami yakin Sulawesi Tengah dan wilayah Sulampua dapat membangun ekosistem industri yang inklusif, berdaya saing, dan menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.
Wagub berharap Rakorwil ini tak hanya menjadi ajang diskusi, namun juga menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat segera diimplementasikan untuk menjadikan Sulteng sebagai pusat industri yang kompetitif di tingkat nasional.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Koordinator Wilayah Sulampua, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulteng Rony Hartawan, perwakilan pemerintah daerah dari wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta sejumlah pejabat instansi teknis, narasumber, dan mitra kerja terkait.(ril/*)
Apa Reaksimu?






