Kegiatan KKN Mahasiswa UGM di Banggai Berakhir

Setelah mengabdi selama 50 hari di Kecamatan Balantak Utara, Kabupaten Banggai, Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada resmi menutup rangkaian program pengabdiannya melalui acara bertajuk Pesta Pulau Dua pada 2–3 Agustus 2025

Agustus 8, 2025 - 23:21
Agustus 8, 2025 - 23:21
 0
Kegiatan KKN Mahasiswa UGM di Banggai Berakhir
Tarian dero bersama masyarakat menandai berakhirnya kegiatan KKN mahasiswa Universitas Gadjah Mada di di Kecamatan Balantak Utara, Kabupaten Banggai, Minggu 3 Agustus 2025. FOTO: IST

BANGGAI, METROSULAWESI.NET- Setelah mengabdi selama 50 hari di Kecamatan Balantak Utara, Kabupaten Banggai, Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menutup rangkaian program pengabdiannya melalui acara bertajuk Pesta Pulau Dua pada 2–3 Agustus 2025. Bertempat di kawasan Tugu Sapta Pesona, Desa Kuntang, kegiatan ini menjadi perayaan puncak sekaligus bentuk penghormatan dan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan masyarakat selama pelaksanaan KKN.

Mengangkat tema “Gema Tradisi, Gelora Prestasi”, Pesta Pulau Dua menghadirkan beragam kegiatan seperti lomba memasak, unjuk bakat anak-anak dan remaja, fun tracking, hingga pameran UMKM dan foto bertema bahari. Acara ini dirancang untuk memperkenalkan potensi budaya dan alam desa-desa sekitar Pulau Dua dengan pendekatan yang meriah, partisipatif, dan membumi.

Puncak perayaan pada Minggu malam, 3 Agustus 2025, semakin semarak dengan kehadiran tamu kehormatan, antara lain perwakilan dari BRIDA Kabupaten Banggai, Dinas Pariwisata, Camat Balantak, serta Kepala Desa Kampangar dan Kuntang. Kehadiran para tokoh ini menjadi wujud dukungan atas semangat pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi mahasiswa dan warga.

Penutupan acara ditandai dengan pelepasan kembang api yang disambut meriah oleh warga, serta tarian dero bersama masyarakat, sebuah tradisi khas yang merepresentasikan kebersamaan dan sukacita. Momen ini menjadi simbol harmonisnya hubungan antara tim KKN dengan masyarakat setempat.

Ketua pelaksana, Mohammad Rosihan Rafiudin, menyampaikan bahwa Pesta Pulau Dua bukan sekadar penutupan kegiatan, melainkan bentuk penghargaan atas keterbukaan dan dukungan masyarakat. “Acara ini menjadi ungkapan terima kasih kami kepada masyarakat yang telah menerima dan menyambut kami dengan luar biasa selama 50 hari. Ini adalah wujud nyata kolaborasi dan kebersamaan,” ujarnya.

Dengan semangat gotong royong dan pelibatan aktif seluruh unsur masyarakat, Pesta Pulau Dua diharapkan menjadi langkah awal dalam mempromosikan Pulau Dua dan desa-desa sekitarnya sebagai destinasi wisata berbasis budaya, alam, dan kearifan lokal di Kabupaten Banggai. (*)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow