Disbunnak Antisipasi Penjualan Daging Busuk

TOLITOLI, METROSULAWESI.NET - Pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Tolitoli tak ingin terjadi lagi kasus pedagang menjual daging busuk. Salah satu upaya mengantisipasi itu dengan memperketat pengawasan.

"Setelah pelaku yang terbukti menjual daging busuk tersebut, maka kami memperketat pengawasan di pemotongan daging sapi serta sejumlah titik kami telah menempatkan petugas kami untuk mengecek peredaran daging baik dari dalam maupun dari luar daerah," kata Kepala Disbunnak Tolitoli, Herman Madjid, Selasa 22 Juli 2025. 

Di samping itu, sejumlah penjual daging sapi di Tolitoli yang tergabung di sejumlah kelompok tani telah lakukan rapat bersama dinas setempat yang juga dihadiri oleh Wakapolres Tolitoli Kompol Alfius Parangi. 

Rapat tersebut bertujuan tidak lain mengantisipasi agar kejadian penjualan daging sapi busuk tidak terjadi lagi di Tolitoli. 

"Sosialisasi sebelumnya rutin kami lakukan dan dalam rapat itu kami menekankan beberapa poin penting kepada penjual daging agar kejadian ini tidak terulang kembali," ujar Kadis. 
Antisipasi lainnya, adalah dengan memberikan label khusus terhadap daging hewan yang dipotong di rumah potong hewan yang berada di sejumlah titik khususnya di wilayah Kecamatan Baolan.

Kasus daging busuk yang dijual oknum pedagang ini sempat menghebohkan masyarakat Tolitoli. Diketahui pelaku penjual daging busuk AK (46) yang diamankan oleh Polres Tolitoli, sebelumnya telah diberi sanksi oleh dinas setempat berupa pencabutan rekomendaai izin usaha pemotongan. 

Pelaku diduga sengaja menjual daging yang sapinya telah mati lebih dulu sebelum disembelih di rumah potong hewan, dengan kata lain pelaku menjual daging bangkai. 

Beruntung saat itu, tidak ada laporan ganguan kesehatan dari sejumlah warga yang sempat membeli daging tersebut dari AK.

Reporter: Ary
Editor: Udin Salim